Sebagian warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, merayakan tradisi
"Rebo Bontong" atau Rabu terakhir di bulan Syafar pada kalender Islam
dengan mandi bersama di aliran Kali Jangkuk.
Tradisi "Rebo
Bontong" yang biasa dilakukan masyarakat Kota Mataram ketika mendekati
perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, kali ini bertepatan dengan tahun baru
2014 Masehi, demikian Antara melaporkan dari Mataram.
Sehubungan
dengan banyak warga yang merayakan tahun baru, telah membuat
pelaksanaan ritual dengan mandi bersama di Kali Jangkuk, Dasan Agung,
menjadi cukup sepi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, terlebih
hujan terus-menerus mengguyur Kota Mataram sejak Selasa malam.
Namun
demikian, hujan bagi sejumlah warga tampaknya tidak menjadi kendala
untuk tetap melaksanakan ritual "Rebo Bontong" guna menyucikan diri
menyambut datangnya bulan Maulid.
Biasanya setiap "Rebo Bontong"
masyarakat berkumpul kemudian mandi bersama-sama di aliran Kali Jangkuk.
Bersamaan dengan itu, para pedagang dadakan yang berjualan aneka kue
dan makanan tradisional, ambil bagin dalam meramaikan suasana.
Hadirnya
para pedagang masakan tradisional seperti urap, pelecing, lontong, sate
bulayak dan makanan-makanan 'buhun' lainnya, menambah semarak nuansa
adat dan kedaerahan.
Kegiatan "Rebu Bontong" ini merupakan ritual
mandi Syafar, mulai dari siang hingga sore hari. Ritual ini telah
dilakukan warga secara turun temurun di Kota Mataram, khususnya di
Kelurahan Dasan Agung.
Salah seorang tokoh masyarakat dan tokoh
agama di Dasan Agung H Hudri Achmad mengatakan, ritual mandi bersama
pada perayaan "Rebo Bontong" diniatkan untuk menyucikan jiwa raga serta
segala dosa dan salah dalam menyambut perayaan Maulid Nabi Besar
Muhammad SAW.
"Karenanya, tradisi ini harus terus dilestarikan," katanya.
Selain
di Kota Mataram, tradisi "Rebo Bontong" juga dilaksanakan pada beberapa
desa di Pulau Lombok, di antaranya di Desa Kuranji, Kabupaten Lombok
Barat dan di Kecamatan Priggabaya, Kabupaten Lombok Timur. Namun,
perayaan "Rebo Bontong "di Kelurahan Dasan Agung, Kota Mataram, tampak
selalu lebih semarak.
Bahkan dalam perayaan "Rebo Bontong" tahun
lalu, Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana sempat hadir dan
mengikuti beberapa ritual mandi Syafar, yang juga dimeriahkan dengan
berbagai lomba di Kali Jangkuk, termasuk digelar panggung hiburan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar