Senin, Januari 09, 2017

NASEHAT DIRI - MEREKA HANYA MOTIVATOR



Ketika kita mengikuti seminar motivasi untuk sukses, kita tidak langsung jadi sukses setelah seminar selesai.

Atau ketika kita membaca buku motivasi untuk cepat kaya, kita tidak bisa langsung jadi kaya setelah membaca buku itu.

Sehebat apapun motivasi untuk sukses yang kitaterima tidak ada jaminan untuk mengubah hidup kita, karena motivasi saja tidak cukup.

Yang kita butuhkan adalah tindakan dan butuh melakukan tindak lanjut untuk mewujudkannya..

Sebagaimana dalam masalah dunia, ini juga berlaku dalam masalah akhirat..

Minimal dalam setiap Jum’at, kaum muslimin dimotivasi untuk menjadi hamba yang baik, hamba yang bertaqwa, mereka juga dimotivasi untuk meraih surga dan sukses di akhirat.

Namun apakah seusai Jumatan mereka langsung menjadi orang yang bertakwa? Kita jawab, tidak ada jaminan untuk itu.

Mungkin kita bisa mengukur, ketika kita mengikuti jumatan apa yang bisa kita rasakan ketika Jumatan selesai. Apakah kita merasa ada peningkatan takwa?

Baik kita sepakat tidak ada jaminan untuk itu..

Itu artinya khatib hanya bisa memberikan dan menyampaikan motivasi, mereka tidak bisa mengubah hidup kita.

Sehebat apapun khatib hanya bisa memberikan motivasi, tidak bisa mengubah hidup jamaahnya..

Kita meyakini nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah motivator terbaik dalam masalah Akhirat. Namun semata hanya membaca hadis beliau, tidak bisa memaksa kita untuk masuk surga.

Para sahabat, para ulama adalah para motivator yang ulung dan handal. Meskipun demikian semata mendengar atau membaca nasehat mereka tidak bisa membuat kita masuk surga
Disana ada banyak ustadz, ada banyak nasehat mereka. Namun, mereka hanya motivator. Mereka tidak bisa merubah hidup kita.

Ya.. nasehat itu isinya hanya motivasi dan kitalah yang bertanggung jawab untuk melakukan eksekusi. Sejuta nasehat, jika hanya kita dengarkan tidak akan mengubah kita menjadi seorang yang bertaqwa.

Kita ingat sabda nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Semua umatku pasti akan masuk surga kecuali yang enggan.” Kemudian para sahabat bertanya, “Siapakah yang enggan wahai Rasulullāh?”. Beliau menjawab, “Barangsiapa yang taat kepadaku dia masuk surga, dan barangsiapa yang durhaka kepadaku maka dialah yang enggan.” (HR. Bukhari)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, para ulama kemudia para ustadz, pada dai hanya bisa memberikan motivasi.

Selanjutnya apakah kita mau mengikutinya atau tidak...