Kamis, April 26, 2012

PENGETAHUAN GENETIKA JENIS KELAMIN DALAM ISLAM

Pada awalnya, manusia meyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel-sel ibu. Ada pula yang percaya bahwa jenis kelamin ini ditentukan secara bersama oleh sel-sel lelaki dan perempuan.

Jauh sebelum ilmu pengetahuan mengetahui tentang rahasia jenis kelamin bayi, pada abad ke-7 M, Alquran telah memberi tahu bahwa jenis kelamin laki-laki atau perempuan diciptakan "dari air mani apabila dipancarkan".

Mari simak surah An-Najm [53] ayat 45-46:  "Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan."

Menurut Harun Yahya, kromosom Y membawa sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X berisi sifat-sifat kewanitaan. Di dalam sel telur ibu hanya dijumpai kromosom X, yang menentukan sifat-sifat kewanitaan.

Di dalam air mani ayah, terdapat sperma-sperma yang berisi kromosom X atau kromosom Y saja. Jadi, jenis kelamin bayi bergantung pada jenis kromosom kelamin pada sperma yang membuahi sel telur, apakah X atau Y. Dengan kata lain, sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut, penentu jenis kelamin bayi adalah air mani, yang berasal dari ayah. Pengetahuan tentang hal ini, yang tak mungkin dapat diketahui di masa Alquran diturunkan, adalah bukti akan kenyataan bahwa Al Qur'an adalah kalam Allah.

''Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan biologi molekuler telah membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Alquran ini,'' ujar Harun Yahya.

Menurut dia, kini diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari tubuh pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis kelamin ini.

Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut "XY" pada pria, dan "XX" pada wanita.

Menurut dia, penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kewanitaan.

Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah satu dari kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan berpasangan. Pada wanita, kedua bagian sel kelamin, yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom X.
Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sel telur berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi yang akan lahir berjenis kelamin pria.

''Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang bergabung dengan sel telur wanita,'' papar Harun Yahya.

Tak satu pun informasi ini dapat diketahui hingga ditemukannya ilmu genetika pada abad ke-20. Bahkan di banyak masyarakat, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh pihak wanita. Inilah mengapa kaum wanita dipersalahkan ketika mereka melahirkan bayi perempuan.

Namun, tiga belas abad sebelum penemuan gen manusia, Alquran telah mengungkapkan informasi yang menghapuskan keyakinan takhayul ini, dan menyatakan bahwa wanita bukanlah penentu jenis kelamin bayi, akan tetapi air mani dari pria.

Jumat, April 13, 2012

WUJUDKAN HARAPAN KAPAL DAKWAH NELAYAN NTT

Kapal Dakwah Nelayan, Nusa Tenggara Timur
Kapal Dakwah Nelayan adalah program wakaf untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan binaan di Kabupaten Flores Timur dan beberapa kabupaten yang berdekatan sekaligus sebagai sarana melakukan syiar Islam.  Sebagaimana penduduk pesisir di Nusantara, sebagian besar nelayan tersebut adalah muslim dan mereka termasuk kelompok nelayan tradisional dengan tingkat kesejahteraan yang rendah.
Seperti kita ketahui potensi produksi ikan di sekitar laut Flores sangatlah tinggi, namun perlengkapan nelayan yang kurang menyebabkan mereka kesulitan untuk mendapatkan hasil tangkapan yang memadai.  Salah satunya adalah Jarak yang harus ditempuh oleh nelayan untuk menjual hasil tangkapannya ke pasar, yang memakan waktu perjalanan sampai 6 jam.  Selain itu kemampuan meyerap pasar lokal tidaklah besar
Sebenarnya ada pasar yang cukup besar yang mampu menyerap hasil tangkapan nelayan yakni pasar untuk ekspor, dimana perusahaan dari Jepang, Taiwan dan Korea sudah membangun tempat pengolahan hasil laut di sana.  Sayangnya tidak semua jenis ikan yang diterima di pasar ekspor ini, hanya ikan Tuna dan Cakalang, sehingga ikan jenis lain harus dilempar ke pasar lokal yang amat terbatas daya serapnya.
Belum lagi kondisi ikan yang menurun karena waktu tempuh yang panjang dari penangkapan di tengah laut sampai ketempat penampungan para eksportir ini, seringkali membuat nelayan menerima harga yang rendah karena kondisi ikan yang sudah tidak segar lagi.
Kapal Dakwah Nelayan ini peruntukannya adalah sebagai kapal penampung hasil tangkapan nelayan di tengah laut, dan langsung dimasukan kedalam ruang pendingin yang ada di palka kapal.  Dengan demikian hasil tangkapan nelayan dapat dipertahankan kesegarannya, sehingga harga jual ikan Tuna dan Cakalang untuk pasar ekspor tetap tinggi.
Keuntungan lainnya adalah, ikan selain Tuna dan Cakalang dapat di jual kepasar yang lebih besar di kabupaten lain atau ke Surabaya bahkan sampai Jakarta.  Pedagang besar ikan di Surabaya sudah menyatakan kesediaannya untuk menampung ikan segar tersebut, berapapun jumlah hasil tangkapannya.
Dengan demikian kesejahteraan nelayan binaan di daerah sekitar kabupaten Flores Timur dapat di tingkatkan.  Sementara dakwah Islam juga akan semakin mudah dan mendapat dukungan masyarakat karena wakaf Kapal Dakwah Nelayan telah memberikan solusi bagi hasil tangkapan mereka.
Daerah Operasional Kapal Dakwah Nelayan
Kab. Sikka, Kab Flores Timur, Kab. Lembata dan Kab. Alor dengan sasaran pemetik manfaat wakaf adalah  nelayan di pesisir Laut Flores
Namun jangkauan jelajah kapal dakwah nelayan ini dapat meliputi wilayah Kabupaten lain di propinsi Nusa Tenggara Timur, bahkan sampai Maluku Selatan dan Sulawesi Selatan.
Spesifikasi Kapal
  • Panjang : 21 m
  • Lebar : 3 m
  • Bobot mati : 40 ton
  • Palka : bisa memuat sampai 20 ton ikan segar
 

Informasi lain berkaitan dengan Project ini
Kapal Dakwah Nelayan ini sebelumnya adalah kapal angkut logistik, bantuan dari sebuah Lembaga Filantropi Islam di Jakarta.  Dibangun pada tahun 2007, namun pada tahun 2009 mengalami kerusakan parah karena terhempas ombak sehingga nyaris karam.
Pada tahun 2010, oleh partner lapang BWA Bp. Ariefuddin Anwar kapal tersebut di perbaiki dan ditingkatkan kapasitasnya (bobot mati), dengan biaya cukup besar sekitar Rp. 150 juta rupiah, sehingga dapat beroperasi kembali sampai sekarang.
Selama beroperasi sebagai kapal angkut logistik, penghasilan dari kapal tersebut kurang memadai, seringkali untuk operasional kapal Bp. Arifuddin Anwar terpaksa mencari pinjaman.  Padahal rencana awal beroperasinya kapal angkut logistik ini adalah untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat di Adonara Timur dan sebagian keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membantu kegiatan belajar mengajar di pesantren Ikhwatul Mukminin, Adonara, Flores Timur.

Kapal nelayan tradisional, disebut  Ketinting,
yang digunakan nelayan untuk melaut
dan menangkap ikan
Oleh karena itu Kapal angkut logistik ini akan dirubah fungsinya menjadi Kapal penampungan hasil tangkapan nelayan karena lebih berdaya guna untuk pengembangan ekonomi masyarakat yang sebagian besar adalah nelayan dan keuntungan hasil usahanya lebih baik sehingga dapat digunakan untuk mendukung proses pendidikan santri di pesantren atau pengembangan kegiatan produktif lainnya.
Perubahan fungsi kapal ini membutuhkan beberapa modifikasi dan tambahan peralatan :
  • Pembangunan box cold storage dan modifikasi bodi kapal nelayan                          
  • Perubahan spek dan pemasangan mesin induk kapal 6D-16; mesin kapal lama akan digunakan sebagai genset untuk memasok listrik mesin pendingin palka.                                   
  • Pembangunan cold storage dan air blas serta cor box fiber                          
  • Proses ini membutuhkan waktu sekitar 4 bulan.
Nelayan binaan yang akan menjadi pemetik manfaat wakaf kapal dakwah nelayan saat ini sudah mulai dikoordinir dalam bentuk kelompok-kelompok, sudah terbentuk  32 kelompok dengan masing anggotanya berkisar 8 – 10 orang.  Sehingga ketika Kapal Dakwah Nelayan ini mulai beroperasi, nelayan yang akan memasok ikan dan mendukung gerak dakwah disana sudah siap.
Wakaf yang dibutuhkan
Rp. 686.180.000,- (enam ratus delapan puluh enam juta seratus delapan puluh ribu rupiah)
Partner Lapang
Ust. Ariefuddin Anwar | Arief Mitra Group

Selasa, April 10, 2012

METODE MUDAH MENGHAFAL AL-QURAN

Menghafal Al-Quran mungkin menjadi dambaan banyak orang. Namun menghafal 30 Juz dalam Al-Quran bukanlah hal mudah. Rois majelis ilmi Jam'iyatul Qurra Wal Huffazh, KH Ahsin Sakho Muhammmad membagi tips menghafal Al-Quran.

Selama ini menurut KH Ahsin Sakho, banyak ulama berhasil menghafal Al-Quran dalam waktu singkat. Ia menambahkan, untuk dapat menghafal Quran seseorang harus memiliki beberapa sifat diantaranya ikhlas, qonaah, ridho dan tawakal. “ Menghafal Quran harus dalam kondisi jiwa yang baik dan lingkungan yang baik pula,” ujar KH Ahsin Sakho saat jumpa wartawan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat.

Jika telah memiliki sifat-sifat tersebut, KH Ahsin Sakho mengatakan InsyaAllah seseorang dapat menghafal Al-Quran dengan mudah. Namun Ia menambahkan, sifat tersebut jangan lantas disalah artikan. Ia mencontohkan, jangan sampai karena merasa sudah tawakal maka seseorang tak mau melakukan usaha apa pun. Manusia tetap harus berusaha untuk mencapai sesuatu. Bahkan para ulama pun berusaha dalam mengahafal Al-Quran. " Ulama-ulama besar misalnya, ada yang berhasil hafal Al-Quran dalam 40 hari. Setelah sebelumnya menghatamkan Al-Quran setiap hari selama 5-6 tahun," tuturnya.

Terkait penyelenggaraan MTQ Nasional dan Internasional yang akan diselenggarakan Jami’yyatul Qurra’ Wal Huffazh Nahdatul Ulama, pada Juli mendatang KH Ashin Sakho menyampaikan harapannya. Ia berharap ajang tersebut tak hanya sekedar sebagai kompetisi, namun lebih jauh dapat membuat umat Islam lebih memahami Al-Quran.

Senin, April 02, 2012

ILMUWAN LEGENDARIS ISLAM DINASTI BUWAIHI

* Ibnu Sina
Avicenna, begitu orang Barat biasa memanggilnya. Ilmuwan bernama Abu ‘Ali al-Husayn bin ‘AbdullĂ„h bin SĂ„«na itu terlahir pada tahun 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan. Ia adalah ilmuwan Muslim yang sangat legendaris. Tak kurang dari 450 judul buku berhasil ditulisnya.
Melalui Al-Qanun fi At Tibb – buku kedokteran klasik paling terpopuler – Ibnu Sina kemudian ditabalkan peradaban manusia sebagai "Bapak Kedokteran Modern". Sejarawan Sains, George Sarton menyebut Ibnu Sina sebagai ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu.

Ilmu kedokteran dipelajarinya saat berusia 16 tahun. Hebatnya, dia tidak hanya belajar teori kedokteran, tetapi langsung praktik dengan merawat orang sakit. Ia berhasil menemukan metode-metode baru perawatan melalui perhitungannya sendiri.

* Al-Farghani
Abu'l-Abbas Ahmad ibnu Muhammad ibnu Kathir Al-Farghani adalah insinyur sipil terkemuka yang terlahir di Farghana, Tansoksiana. Orang Barat biasa menyebutnya Al-Fraganus. Sebelum terjun dalam bidang teknik sipil, sejatinya Al-Farghani adalah seorang astronom. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Kitab fi al-Harakat al-Samawiya wa Jawami Ilm al-Nujum (Elemen-elemen Astronomi).

Pada tahun 987 M, Ibnu Al-Nadim mengungkapkan, Al-Farghani berhasil menulis dua buku penting dalam bidang teknik yakni, Kitab al-Fusul, Ikhtiyar al-Majisti dan Kitab Amal Al-Rukhmat atau 'Book on the Construction of Sun-dials.

* Abul Wafa Al-Buzjani
Ia adalah seorang ahli matematika Muslim yang fenomenal pada abad ke-10 M. “Ia adalah salah satu matematikus terhebat yang dimiliki perabadan Islam,” papar Bapak Sejarah Sains, George Sarton dalam bukunya bertajuk “Introduction to the History of Science.
Abul Wafa adalah seorang saintis serba bisa. Selain jago di bidang matematika, ia pun terkenal sebagai insinyur dan astronom terkenal pada zamannya.  Kiprah dan pemikirannya di bidang sains diakui peradaban Barat.

Abul Wafa tercatat sebagai matematikus pertama yang mencetuskan rumus umum sinus. Selain itu, sang matematikus pun mencetuskan metode baru membentuk tabel sinus. Ia juga membenarkan nilai sinus 30 derajat ke tempat desimel kedelapan. Yang lebih mengagumkan lagi, Abul Wafa membuat studi khusus tentang tangen serta menghitung sebuah tabel tangen.

Abul Wafa tumbuh besar di era bangkitnya sebuah dinasti Islam baru yang berkuasa di wilayah Iran. Dinasti yang bernama Buwaih itu berkuasa di wilayah Persia -- Iran dan Irak – pada tahun 945 hingga 1055 M. Kesultanan Buwaih menancapkan benderanya di antara periode peralihan kekuasaan dari Arab ke Turki.

* Muhammad Al-Karaji,
Di era keemasan Islam, para ilmuwan Muslim memang telah menguasai bidang hidrologi. Penguasaan di bidang ini meliputi masalah penyediaan berbagai sarana air bersih, pengendalian gerakan air, serta penemuan berbagai teknologi hidrologi.

Mohammed Abattouy dalam karyanya bertajuk Muhammad Al-Karaji: A Mathematician Engineer from the Early 11th Century, mengungkapkan, pengusaan teknologi mesin air di dunia Islam telah melahirkan sebuah revolusi pertanian yang berbasis pada penguasaan di bidang hidrologi.

Salah seorang ilmuwan Muslim yang menjadi perintis di bidang mesin air adalah Muhammad al-Karaji. Ia adalah seorang ahli matematika dan juga ahli mesin. Menurut Abattouy, pada masa itu, al-Karaji sudah mampu menjelaskan tentang air bawah tanah dan segala perlengkapannya.

Ilmuwan bernama lengkap Abu Bakr Muhammad b al-Hasan (al-Husayn) itu adalah seorang ahli matematika dan ahli mesin terkemuka . Di usianya yang masih muda, ia telah melanglangbuana ke Baghdad. Di pusat pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah, yang saat itu dikuasai Dinasti Buwaih, ia memegang posisi tinggi dalam bidang administrasi, sekitar tahun 402 H/1011-12 M. Setelah itu dia kembali ke tanah kelahirannya.

Al-Karaji diyakini telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi peradaban Islam dan umat manusia saat tinggal di Baghdad. Risalah pentingnya dalam aljabar telah didedikasikan kepada wazir Fakhr al-Mulk, menteri Baha'al-Dawla, penguasa Dinasti Buwaih di Baghdad (wafat 406 H/1015 M).
Al-Karaji meninggalkan pemerintah Abbasiyah untuk hidup dalam apa yang digambarkannya sebagai "mountain countries". Dia telah menyumbangkan pemikirannya dalam bidang hidrologi dan matematika.