Rabu, Agustus 26, 2020

IBUNDA HJ SITI HAJAR BINTI MOCHSEN WAFAT

 انا لله و انا اليه راجعون


Telah berpulang ke Rahmatullah

Rabu, 26 Agustus 2020

Ibunda / Bibi Hj. Siti Hajar Binti Mochsen


Rumah Duka : Jalan Nusantara Puurere Kel. Rukun Lima
Kota/Kabupaten Ende - NTT

SEMOGA ALLAH SWT MENGAMPUNI SEGALA DOSA DAN KESALAHAN, DITERIMA SEGALA AMAL IBADAH DAN DIMASUKKAN DALAM SURGA JANNAH....AAMIIN YA RABBAL ALAMIIN


Keluarga yang ditinggal semoga diberi kesabaran, keikhlasan dan ketabahan

Sains Alquran: Matahari Terbit Dari Barat sebagai Tanda Hari Kiamat

RASULULLAH bersabda, “Sungguh, hari kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian melihat 10 tanda-tandanya. Tanda–tanda itu ialah asap, dajjal, binatang melata, terbitnya matahari dari barat, turunnya Nabi Isya ibn Maryam, Yakjuj dan Makjuj, tiga buah gerhana (yaitu gerhana di timur, gerhana di barat, dan gerhana di jazirah Arab), keluarnya api dari Yaman, dan manusia digiring menuju mahsyar mereka.” (HR.Muslim).

Rasulullah juga bersabda, “Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum matahari tebit dari barat. Jika ia telah terbit dari barat dan semua umat manusia melihatnya, mereka menjadi beriman semuanya. Pada saat itu, iman seseorang tidak ada manfaatnya jika sebelumnya ia tidak beriman atau tidak mendapat dari kebaikan imannya itu.” (HR.Muslim).

Hadis-hadis di atas menunjukkan bahwa di antara tanda-tanda hari kiamat adalah terbitnya matahari dari arah barat. Hal itu dianggap sebagai salah satu kemukjizatan terbesar dalam bidang astronomi dan ilmu gaib. Studi-studi astronomi telah menetapkan bahwa terbitnya matahari dari arah barat akan terjadi dan bukan sesuatu yang mustahil.

Rotasi bumi pada porosnya menyebabkan pergantian malam dan siang. Kalau saja tidak ada rotasi tersebut, tidak akan ada malam maupun siang. Pada separuh bagian bumi yang menghadap matahari terdapat cahaya siang, sementara pada separuh yang lain terdapat malam dan kegelapan.

Sejak bumi diciptakan, kecepatan rotasi pada porosnya sangat tinggi. Hal itu menyebabkan jumlah hari dalam setahun mencapai lebih dari 2.000 hari, sementara panjang sehari semalam sekitar 4 jam. Kemudian kecepatan rotasi bumi mulai menurun secara perlahan-lahan selama bertahun-tahun hingga satu siklus rotasi mencapai 24 jam pada saat sekarang.

Perubahan dari masa satu siklus rotasi dari 4 jam menjadi 24 jam membutuhkan waktu selama 4.600 juta tahun. Waktu selama itu diperkirakan sebagai usia bumi. Kecepatan rotasi bumi masih terus mengalami perlambatan secara perlahan-lahan sebanyak 1 detik per 100 tahun.

Para pakar astronomi mengatakan bahwa pada suatu saat nanti perlambatan kecepatan rotasi bumi pada porosnya akan sampai pada suatu titik di mana bumi akan mengubah arah putarannya. Bumi akan berputar dari timur ke barat sehingga matahari akan tampak terbit dari barat dan terbenam di timur. Hal ini sangat selaras dengan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SWA tentang tanda-tanda akan terjadinya hari kiamat.

Para ilmuwan telah berhasil mendapatkan kesimpulan yang mencengangkan ini berkat penggunaan ilmu baru yang dinamakan dengan dendrokronologi, yaitu ilmu untuk menentukan waktu melalui tumbuh-tumbuhan.

Namun, pertanyaan yang kemudian muncul adalah kekuatan apa yang membuat bumi memperlambat kecepatan rotasi pada sumbunya? Para ilmuwan mengatakan terdapat banyak faktor yang menyebabkan perlambatan tersebut. Di antaranya ialah fenomena pasang surut dan angin yang berembus ke arah yang berlawanan dengan arah rotasi bumi.