Salah satu karakter yang tetap identik dengan orang-orang bodoh adalah
sikapnya yang gampang meremehkan segala sesuatu termasuk penemuan ilmiah
baru. Sikap tersebut sama dengan sikap orang-orang kafir, karena
kebodohan dan kekafiran pada hakekatnya serupa.
Kebodohan
berkaitan dengan tidak sampainya akal pikiran pada hakekat ilmu
pengetahuan. Kekafiran tidak sampainya akal pikiran pada hakekat
keimanan.
Ketika Allah yang Maha Agung menyampaikan bahwa
sesungguhnya diri-Nya tidak segan membuat perumpamaan dengan seekor
nyamuk atau bahkan yang lebih kecil dari nyamuk (QS. Al-Baqarah: 26),
orang-orang kafir berkata:"Apa maksud Allah membuat perumpamaan sekecil
itu?". Sementara orang-orang beriman dengan dasar keimanan dan
pemikirannya yang mendalam berkata: "Jika berasal dari Allah, maka tentu
ada kebenaran dan hikmah yang terkandung di dalamnya."
Dua sikap
yang bertolak belakang ini pada satu sisi menggambarkan sikap
meremehkan sesuatu yang kemudian berimplikasi negatif karena didasarkan
pada cara berpikir negatif yang pada akhirnya memalukan diri sendiri
sebab kebenaran ilmiahnya pada waktu tertentu menjadi nyata.
Sementara
di sisi lain menggambarkan sikap hati-hati, sikap yang harus menghargai
sebuah penemuan sekecil apapun, apalagi datangnya dari Dzat yang Maha
Benar yang dipastikan memiliki makna kebenaran dan perlu diselidiki
isyarat kebenaran yang ditunjukkan-Nya.
Nyatanya dewasa ini
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi trendnya menuju ke bentuk
yang semakin mengecil. Dulu di awal kemunculannya, komputer hadir dengan
bentuk body dan CPU yang serba besar, lalu berkembang menjadi
sederhana, terus mengecil dan bahkan semakin kecil saat ini. Mobil,
radio, jam, handphone dan semua alat-alat elektronik mengalami proses
dan perkembangan serupa. Demikian pula yang terjadi dalam teknologi
lain.
Berubahnya bentuk produk-produk ilmu pengetahuan dan
teknologi ke arah yang lebih kecil dengan tanpa mengurangi
kecanggilannya menunjukkan bahwa justru semakin kecil semakin
complicated, semakin rumit, semakin canggih dan semakin simple. Bukan
sebaliknya.
Pada saat yang sama perubahan tersebut
menjungkirbalikkan sikap dan perilaku orang-orang bodoh yang dulu
menertawakan perumpamaan yang dibuat Tuhan, maka sekaranglah giliran
mereka ditertawakan oleh zaman, generasi karena keterbatas ilmu
pengetahuan mereka.
Sesungguhnya secara alamiah, semakin
banyaknya penduduk di bumi, ukuran manusia yang dulu tinggi dan besar
telah berubah menjadi pendek dan kecil. Tidak mungkin manusia tidak
berevolusi pada perubahan yang lebih kecil karena alam menuntut
keseimbangan hukumnya. Maka demikian pula lah yang terjadi pada trend
produk-produk ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia akan bergerak ke arah
yang lebih canggih, lebih kecil, lebih simple, lebih complicated sejalan
dengan hukum alam yang diberlakukan Tuhan.
Maka berhati-hatilah
dalam semua sikap yang mengandung unsur meremehkan dan menertawakan
pihak lain, jangan-jangan karena keterbatasan pengetahuan kita hari ini,
pada suatu saat nanti giliran kita yang ditertawakan oleh zaman.
Berhati-hatilah dalam ucapan, sikap dan perbuatan karena tidak ada
kerugian sedikitpun bagi mereka yang senantiasa berhati-hati. Wallahu A'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar