Prancis, Inggris, atau Jerman menjadi 'rumah' bagi umat Islam di Eropa,
tapi untuk masalah rumah Allah alias masjid, Bulgaria jawaranya. Negara
bekas komunis itu memiliki jumlah masjid terbanyak di Eropa, mencapai
1.200 unit. Jumlahnya hampir menyamai negara-negara di Timur Tengah.
Ya,
Bulgaria juga tercatat sebagai negara dengan jumlah pelajar muslim
terbesar di Eropa. Lebih dari tiga ribu siswa menempuh pendidikan di
sekolah Islam setiap tahunnya. Hebatnya, di sekolah umum juga diberikan
kurikulum Islam.
Dari data statistik Mufti Bulgaria menyebutkan
sebanyak 3.372 siswa mengikuti kelas agama Islam pada 2011. Jumlah itu
meningkat enam kali lipat ketimbang tahun lalu.
Kepala Departemen
Agama Bulgaria, Emil Velinov mengatakan meski antusiasme keluarga
muslim menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah Islam sangat tinggi,
tapi hal itu tidak dibarengi dengan kualitas lembaga pendidikan itu
sendiri.
"Itu terasa ketika mereka memilih menjadi imam. Akreditasi mereka dipertanyakan," ujarnya menerangkan seperti dikutip balkaninsight.com.
Dewan
Tertinggi Institut Agama Islam mengungkap masih banyak lembaga
pendidikan tinggi Islam belum memenuhi kriteria akreditasi. Pada 2005
silam, anggota parlemen dari komite Hak Asasi Manusia (HAM) menyatakan
lembaga pendidikan Islam terutama yang berada di desa-desa tidak
terdaftar secara resmi meski berada dalam kordinasi kepala mufti.
Semasa
era komunis, Muslim Bulgaria kesulitan mendapatkan akses pendidikan.
Mereka tidak memiliki hak berbicara di publik, pelarangan memakai jilbab
dan sunat bagi laki-laki.
Berbagai tekanan tersebut mendekati
masa kejatuhan pada 1985 ketika 310 ribu etnis Turki dipaksa mengganti
nama muslim mereka. Protes muncul dimana-mana. Pada Agustus 1989, saat
komunisme mulai pecah di timur Eropa, Bulgaria memaksa 360 ribu etnis
Turki menyeberang ke tanah leluhurnya.
Setelah komunis runtuh,
umat Islam kembali bangkit. Hal itu ditandai dengan difungsikannya
Masjid Banya Bashi sebagai tempat beribadah umat Islam yang bermukim di
Kota Sofia, sampai hari ini. Kini, ada sekitar satu juta umat Muslim
yang tinggal di negara yang pernah menjadi bagian dari Kesultanan
Utsmaniyah selama lima abad itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar