Dikisahkan bahwa orang-orang Yahudi yang menjadi musuh kaum Muslimin dan
bangsa Arab sejak permulaan sejarah merasa terancam pasca bersatunya
kaum Aus dan Khazraj di Madinah sejak kedatangan Rasulullah SAW.
Sebagian
mereka bahkan menyatakan marabahaya telah dekat jika kedua kaum
tersebut bersatu dalam kedamaian. Sebagian yang lain menyatakan tidak
akan bisa hidup jika bangsa Arab bersatu.
Hal tersebut karena
peperangan antara kaum Aus dan Khazraj telah berlangsung sekitar 120
tahun, hingga kemudian Allah melunakkan hati mereka dengan juru damai
Islam, Rasulullah SAW.
Mereka berada di ujung api neraka
disebabkan kemusyrikan dan kekufuran serta perselisihan di antara
mereka, sampai kemudian Allah SWT menyelamatkan mereka dengan memberikan
petunjuk keimanan.
Hingga suatu ketika, salah seorang Yahudi
duduk dalam satu majelis yang di dalamnya terdapat kaum Aus dan Khazraj,
seraya mengingatkan mereka pada peristiwa Bu’ats (hari terjadinya
perang sengit antara Bani Aus dan Bani Khazraj pada masa jahiliyah).
Yahudi tersebut melantunkan syair-syair dengan maksud membangkitkan
kedengkian dan dendam di antara kedua kaum tersebut.
Dan tidak
berselang lama, syair-syair tersebut telah berhasil memengaruhi jiwa
kedua kaum, sehingga keduanya mulai saling melakukan provokasi. Kedua
kaum di Majelis tersebut bahkan sempat mengundang anggotanya untuk
bersiap-siap perang lengkap dengan senjatanya, sebagaimana yang terjadi
pada masa jahiliyah.
Kemudian Rasulullah mendatangi mereka dan
berkata, "Apakah kalian akan kembali ke zaman jahiliyah, sedangkan aku
berada di antara kalian?" Rasulullah SAW mengingatkan mereka bahwa
orang-orang Yahudi tidak senang melihat bangsa Arab bersatu.
Mereka
menyebarkan fitnah agar bangsa Arab kembali kepada kekafiran dan
berselisih sebagaimana yang terjadi pada masa jahiliyah, sehingga
kemuliaan dan kekuasaan tetap berada di tangan bangsa Yahudi.
Apa
yang disampaikan Rasulullah SAW membuat kaum Aus dan Khazraj sadar dan
saling menyesali perbuatan mereka. Mereka meletakkan senjatanya sambil
menangis dan berpelukan. Perdamaian antara kaum Aus dan Khazraj tercapai
dan lalu turun ayat Al-Qur'an, "Dan berpeganglah kamu semuanya pada
tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai..." (QS. Ali
Imran: 103).
Betapa miripnya tahun ini dengan seribu tahun lalu,
dan betapa miripnya masa kini dengan masa lalu. Demikianlah bangsa
Yahudi saat ini, tepatnya bangsa Israel atau kaum zionis di dunia,
mereka meyakini bahwa tidak ada kehidupan jika umat Islam dan bangsa
Arab bersatu.
Persatuan kaum Muslimin membuat mereka tidak dapat
tidur nyenyak, sehingga siang dan malam, sembunyi-sembunyi maupun
terang-terangan, mereka berupaya untuk menjadikan kaum muslimin
berselisih agar mereka mendapatkan keuntungan, kedudukan dan kekuasaan.
Maka
lihatlah wahai kaum Muslimin dan bangsa Arab apa yang mereka lakukan
dan mari merapatkan barisan untuk selalu bersama dalam kesatuan serta
berdoa kepada Allah SWT agar menyatukan barisan kaum Muslimin. Maka
setiap orang mukmin yang bertakwa, berpegang teguh pada agama Allah,
melakukan perbuatan baik akan menuai kebahagiaan di dunia maupun di
akhirat.
Allah SWT berfirman, "Barang siapa mengerjakan
kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami
beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan." (QS. An-Nahl: 97). Wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar