Kabupaten Sleman, Yogyakarta, menggelar Festival Seni Tradisional Islami
untuk melestarikan dan mengembangkan serta memperkenalkan atau
mensosialisasikan seni Islam.
Bupati Sleman, H Sri Purnomo,
mengatakan Islam tidak hanya dipandang sebagai ajaran agama yang penuh
dengan aturan, dan kewajiban. "Namun dengan kegiatan ini, kita bisa
melihat bahwa Islam adalah indah, menarik, dan menyenangkan,".
Kegiatan ini, harapnya, harus terus dikembangkan,
terlebih saat ini Islam sedang mendapatkan citra negatif, karena ulah
segelintir umat yang sempit dalam memahami Islam. Islam tidak identik
dengan kekerasan atau terorisme, tetapi Islam identik dengan keindahan
dan kasih sayang.
Islam bisa berkembang pesat bahkan menjadi
mayoritas di bumi Nusantara ini, bukan karena ayunan pedang maupun
pekikan semangat perang, tetapi karena indahnya kesenian. Sehingga
banyak masyarakat yang tertarik untuk menyelami indahnya Islam.
“Dahulu
para wali, sunan dan ulama dalam berdakwah mempergunakan media
kesenian. Bahkan kesenian yang sebenarnya merupakan kreasi seniman yang
bukan Islam. Dengan kreativitasnya, oleh para wali, kesenian ini di olah
menjadi media dakwah yang efektif bahkan terus diuri-uri sampai saat
ini.
Sementara Kepala Kantor Kemenag
Kabupaten Sleman, H Edi Gunawan menyampaikan bahwa festival kesenian
tradisional ke-2 tahun 2012 tersebut diselenggarakan selama dua hari,
Selasa-Rabu (18-19/9).
Kesenian yang ditampilkan berupa kesenian
hadhrah. Edi Gunawan mengharapkan melalui festival tersebut kerinduan
akan pancaran sifat-sifat agung dan pribadi mulia Rasulullah terpancar
menyinari segenap umat Islam dan umat manusia padaa umumnya. Peserta
festival tersebut sebanyak 38 group, setiap group berjumlah 12-20 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar