Bersedekah dan berderma tidak hanya merupakan kewajiban tetapi juga
merupakan panggilan bagi banyak orang. Paling tidak itulah yang
dirasakan oleh kaum Muslim yang tergabung dalam Zakat Foundation of
America, atau Yayasan Zakat Amerika.
Zakat Foundation of America, organisasi amal Islam yang berkantor
di kota Worth, negara bagian Illinois ini membantu komunitas yang
memerlukan baik di Amerika maupun di luar Amerika.
Dengan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, maka kita
akan membantu membawa perubahan yang lebih baik di dunia ini, seperti
yang dikatakan Khalil Demir, salah satu pendiri Yayasan Zakat Amerika,
yang saat ini menjabat sebagai Direktur Eksekutif.
“Kita sebagai orang Islam tidak boleh tinggal diam dengan masalah
yang kita hadapi, kita harus memberikan solusi, sebagai Muslim kita
mengetahui bahwa Allah telah berfirman, Allah tidak akan mengubah (nasib
suatu kaum), kecuali kita sendiri yang akan mengubahnya.’ Untuk
terjadinya perubahan ini, Muslim harus proaktif, dan kitalah pembawa
perubahan itu,” papar Khalil.
Pada bulan Ramadan seperti ini, Zakat Foundation sekali lagi membagi
berkah Ramadan kepada mereka yang memerlukan. Pada bulan Ramadan tahun
lalu, yayasan ini telah membantu lebih dari 300 ribu orang di lebih dari
40 negara, dan tahun 2012 ini yayasan ini merencanakan untuk membantu
lebih banyak orang lagi.
“Program Satu Tahun, 100 sumur” yaitu kampanye penyediaan air bersih
untuk ribuan warga di beberapa wilayah di Afrika, merupakan salah satu
dari sekian banyak program penggalangan dana untuk Ramadan.
Kejadian-kejadian yang menimpa penduduk di beberapa negara Islam juga
tidak luput dari bantuan yayasan ini. Mereka memberikan bantuan untuk
penduduk Suriah yang saat ini harus mengungsi ke Turki, Yordania,
Lebanon atau pun mereka yang masih ada di Suriah, karena persengketaan
politik di negaranya. Di Suriah, bekerja sama dengan Syrian Humanitarian
Relief Campaign, yayasan ini telah mengumpulkan dana hampir 3 juta
dolar untuk para pengungsi Suriah sejak bulan Maret 2011.
Di Amerika sendiri selama Ramadan, Zakat Foundation melakukan
penggalangan dana saat buka puasa bersama di beberapa kota seperti:
Washington DC, Boston, New York, Philadelphia, dan Chicago. Di Delaware,
organisasi amal ini mendukung kegiatan kebun warga yang dilakukan oleh
para pemuda setempat, dimana sayur mayur hasil kebun tersebut
disumbangkan kepada Delaware Food Bank, sebuah organisasi nirlaba,
anggota dari Feeding America Hunger Relief Charity.
Memberikan bantuan kepada mereka yang tertimpa musibah, sudah menjadi
bagian dari misi Zakat Foundation. Pada saat gempa besar menghantam
Haiti Januari 2010, Zakat Foundation bekerja sama dengan sejumlah warga
Muslim lokal untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Ketika Tsunami menimpa Aceh pada bulan Desember 2004, yayasan ini
juga memberikan sejumlah bantuan dalam programnya “The Village of Hope”
dengan memberikan bantuan tempat tinggal, pusat belajar, dan juga
membangun masjid. Ketika terjadi gempa Yogya tahun 2006, yayasan ini
bekerja sama dengan organisasi setempat memberikan bantuan kemanusiaan
pada warga Bantul yang tertimpa musibah.
Sejak saat dibentuknya Zakat Foundation di tahun 2001, yayasan ini
telah berkembang dari sekedar memberikan bantuan darurat langsung dan
program musiman yang dipusatkan pada wilayah-wilayah miskin, menjadi
pemberian Zakat dan Sadakah untuk solusi jangka panjang dan
berkelanjutan, seperti dipaparkan Khalil Demir:
“Zakat harus diberikan, sehingga orang atau komunitas yang
menerimanya bisa menggunakan zakat itu untuk mengubah kondisi kearah
yang lebih baik, dan itu bisa menciptakanpembangunan yang berkelanjutan.
Ini telah dilakukan oleh Nabi Muhammad 1400 tahun yang lalu. Kita
harus selalu menghidupkan tradisi-tradisi Islam dalam komunitas kita dan
inilah yang kita lakukan melalui Zakat Fondation of America.”
Ditanya tentang apakah Zakat Foundation mendapat kesulitan dari
pemerintah Amerika saat melaksanakan kegiatannya, Khalil mengatakan
bahwa pemerintah Amerika justru mendukung kegiatan mereka.
Dalam 10 tahun operasi yayasan tersebut di Amerika, Khalil mengatakan
yayasan tersebut tidak mengalami hambatan. Namun ia menyayangkan juga
bahwa masih ada orang-orang yang memiliki pandangan salah terhadap
Muslim. Ia mencontohkan kejadian terbakarnya Masjid Joplin di Missouri
baru-baru ini, ataupun insiden penembakan di kuil Sikh di Wisconsin,
yang menewaskan tujuh orang termasuk pelakunya, dimana diduga pelakunya
mengira kuil tersebut adalah masjid.
Kejadian-kejadian seperti itu diakuinya kadang membuatnya khawatir.
Namun di luar kekhawatiran itu, ia yakin bahwa toleransi beragama akan
selalu mendapat tempat di Amerika. Seperti keyakinannya bahwa ajaran
keimanan dapat menggerakkan hati untuk menjangkau orang-orang yang
membutuhkan pertolongan, seperti yang dilakukannya melalui Zakat
Foundation.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar