Perubahan musim yang terjadi di dunia ini merupakan fakta bahwa bumi
tidak berputar terhadap porosnya pada kecepatan yang sama dengan
kecepatan yang diperlukan bumi untuk berevolusi terhadap matahari.
''Ini,
tentu saja, merupakan perwujudan dari keteraturan yang sempurna yang
diciptakan oleh Allah SWT,'' ujar Harun Yahya. Apabila Allah SWT
berkehendak, kata dia, musim dingin dapat saja berlangsung selama 365
hari dalam setahun, namun dalam kondisi seperti itu, kita tidak akan
menemukan bentuk kehidupan yang lain.
Dengan menciptakan empat musim, Allah SWT menganugerahkan kepada umat manusia berbagai macam bentuk keberkahan dari-Nya.
Allah SWT telah menciptakan musim sepanjang sejarah manusia, sejak dahulu hingga sekarang.
Dan
hingga saat ini Allah SWT masih terus menciptakannya. Semua orang
mengharapkan musim panas setelah musim semi, dan tak seorangpun ragu
atas hal tersebut, dan sudah sepatutnya datang musim panas setelah musim
semi.
Namun, jika Allah SWT berkehendak lain, mungkin saja
tidak pernah ada musim panas di bumi. Fakta tersebut, menurut Harun
Yahya, dimaksudkan agar orang-orang yang hidup berdasarkan Alquran harus
mencerminkan rasa syukur yang mendalam atas keberkahan yang telah Allah
SWT anugerahkan tersebut.
''Setiap musim memiliki banyak keberkahannya sendiri-sendiri,'' ujar cendekiawan Muslim pemilik nama asli Adnan Oktar itu.
Keberkahan
musim panas adalah bunga yang bermekaran, buah-buahan dengan warna yang
segar dan menggiurkan, kehangatan sinar matahari serta keindahan laut.
Allah SWT menganugerahkan rahmat-Nya kepada kita dengan menjamin keberlangsungan keberkahan yang
Allah SWT anugerahkan tersebut. Dalam salah satu ayat Alquran, Allah berfirman:
“Sesungguhnya
pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang
berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang
diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya
bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam
binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit
dan bumi, (semua itu) sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah)
bagi orang-orang yang mengerti.” (Al Baqarah (2) : 164)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar