Salah satu kunci sukses tarbiyah Rasulullah Saw kepada para
sahabatnya adalah keberhasilan beliau dalam menanamkan cinta ALLAH &
RASUL dalam hati mereka.
Sebuah misi hebat yang dilakukan oleh maha guru hebat kepada para murid
yang luar biasa!
Para ahli kitab yang mengaku menjalankan perintah Allah pernah datang
menghadap Nabi Saw sambil berkata, “Muhammad, kami mencintai Allah tapi
kami tidak mau mengikuti jalanmu.”
Ucapan mereka langsung diingkari oleh Allah Swt dalam firman-Nya,
” قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ
ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٣١﴾
“31. Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah
aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S.3:31)
Hal ini menandakan bahwa tidak ada cinta kepada Allah tanpa mencintai RasulNYA.
Maka mencintai keduanya adalah tuntutan. Cinta keduanya adalah syarat
mutlak.
Pernah Umar bin Khattab berkata kepada baginda Rasulullah Saw, “Ya
Rasul, sungguh aku mencintaimu melebihi cintaku kepada keluarga dan
harta. Namun aku masih mencintai diriku…”
Rasul Saw tersenyum lembut sambil menukas, “Tidak ya Umar…, buatlah cintamu kepadaku melebihi cinta pada diri sendiri.”
Umar Ra menyadari bahwa jika tidak ada Rasul Saw, maka dirinya akan
senantiasa dalam kesesatan. Maka Umar Ra pun meralat, “Aku mencintaimu
ya Rasulullah di atas segalanya. Bahkan dibanding cintaku kepada
keluarga, harta dan diriku sendiri.” HR. Bukhari & Ahmad
Allahu Akbar….
Cinta yang ditanam Rasulullah terhujam dalam hati
seorang sahabat bernama Umar…. Bahkan bukan hanya Umar, para sahabat
yang lain pun merasakan cinta kepada Allah & RasulNya. Cinta yang
tak ada banding. Cinta yang tak logis. Cinta hakiki yang perlu dicari!
Simaklah kisah Anas bin Nadhr! Saat perang Uhud mulai berkecamuk para
sahabat masih bertahan dalam barisan. Namun Anas ra sdh melompat…
menyambut musuh yang menyerang. Ia turun sendirian… ya, dia sendiri di
sana. Tanpa rasa takut. Tanpa gentar!!!
Saad bin Muadz berteriak, “Anaaaaassssss, kembali ke siniiii!”
Seolah tak peduli, Anas balas berteriak tanpa berpaling sedikit pun,
“Biarkan aku Saad, demi Allah yang tiada tuhan selain DIA. Aku mencium
bau surga dari bawah kaki gunung Uhud!”
Anas pun menyongsong musuh. Ia syahid dikeroyok musuh. Imam Bukhari,
Imam Tirmidzi dan Imam Ahmad menuliskan kisah hebat syahidnya Anas bin
Nadhr dalam kitab shahih mereka. Dan saat ditemukan Anas tewas dengan
luka tusukan tidak kurang dari 80 banyaknya. Anas syahid dengan
kebangaan. Ia tewas dengan cinta hakiki yang tak masuk akal…. Cinta
Allah dan RasulNYA!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar