Senin, November 07, 2016

KUNCI SUKSES TARBIYAH : CINTA ALLAH DAN RASUL

Salah satu kunci sukses tarbiyah Rasulullah Saw kepada para sahabatnya adalah keberhasilan beliau dalam menanamkan cinta ALLAH & RASUL dalam hati mereka. Sebuah misi hebat yang dilakukan oleh maha guru hebat kepada para murid yang luar biasa!

Para ahli kitab yang mengaku menjalankan perintah Allah pernah datang menghadap Nabi Saw sambil berkata, “Muhammad, kami mencintai Allah tapi kami tidak mau mengikuti jalanmu.”
Ucapan mereka langsung diingkari oleh Allah Swt dalam firman-Nya,

” قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٣١﴾
“31. Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S.3:31)

Hal ini menandakan bahwa tidak ada cinta kepada Allah tanpa mencintai RasulNYA.
Maka mencintai keduanya adalah tuntutan. Cinta keduanya adalah syarat mutlak.

Pernah Umar bin Khattab berkata kepada baginda Rasulullah Saw, “Ya Rasul, sungguh aku mencintaimu melebihi cintaku kepada keluarga dan harta. Namun aku masih mencintai diriku…”
Rasul Saw tersenyum lembut sambil menukas, “Tidak ya Umar…, buatlah cintamu kepadaku melebihi cinta pada diri sendiri.”

Umar Ra menyadari bahwa jika tidak ada Rasul Saw, maka dirinya akan senantiasa dalam kesesatan. Maka Umar Ra pun meralat, “Aku mencintaimu ya Rasulullah di atas segalanya. Bahkan dibanding cintaku kepada keluarga, harta dan diriku sendiri.” HR. Bukhari & Ahmad

Allahu Akbar…. 

Cinta yang ditanam Rasulullah terhujam dalam hati seorang sahabat bernama Umar…. Bahkan bukan hanya Umar, para sahabat yang lain pun merasakan cinta kepada Allah & RasulNya. Cinta yang tak ada banding. Cinta yang tak logis. Cinta hakiki yang perlu dicari!

Simaklah kisah Anas bin Nadhr! Saat perang Uhud mulai berkecamuk para sahabat masih bertahan dalam barisan. Namun Anas ra sdh melompat… menyambut musuh yang menyerang. Ia turun sendirian… ya, dia sendiri di sana. Tanpa rasa takut. Tanpa gentar!!!

Saad bin Muadz berteriak, “Anaaaaassssss, kembali ke siniiii!” Seolah tak peduli, Anas balas berteriak tanpa berpaling sedikit pun, “Biarkan aku Saad, demi Allah yang tiada tuhan selain DIA. Aku mencium bau surga dari bawah kaki gunung Uhud!”

Anas pun menyongsong musuh. Ia syahid dikeroyok musuh. Imam Bukhari, Imam Tirmidzi dan Imam Ahmad menuliskan kisah hebat syahidnya Anas bin Nadhr dalam kitab shahih mereka. Dan saat ditemukan Anas tewas dengan luka tusukan tidak kurang dari 80 banyaknya. Anas syahid dengan kebangaan. Ia tewas dengan cinta hakiki yang tak masuk akal…. Cinta Allah dan RasulNYA!

Tidak ada komentar: