Rashdul qiblat atau peristiwa melintasnya matahari tepat di
atas kiblat akan kembali terjadi Jumat 15/7/2016 pekan ini. Peristiwa alam ini
akan terjadi pada pukul 16.27 WIB atau pukul 17.27 WITA. Bayang-bayang suatu
benda yang berdiri tegak lurus di mana saja pada jam itu akan mengarah ke
Ka’bah.
Bagi kaum muslimin dan pengurus takmir masjid/mushalla
yang akan memverifikasi kesesuaian arah kiblat, fenomena rashdul qiblat
dapat dijadikan salah satu teknik selain menggunakan kompas dan theodolit.
Untuk menentukan arah kiblat dengan rashdul
qiblat, harus memastikan terlebih dahulu benda yang menjadi patokan harus
benar-benar berdiri tegak lurus atau bisa juga menggunakan bandul. Kemudian,
pastikan pula permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata.
Terakhir, gunakan jam pengukuran yang harus sudah
disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom. Jika ketiga tahapan itu sudah
dilakukan, maka bayangan benda yang digunakan untuk memverifikasi itu akan
mengarah ke Ka’bah.
Jiika dilihat dari kaca mata sains maka fenomena ini
diakibatkan oleh poros rotasi bumi yang miring 66.5 derajat terhadap bidang
orbit bumi yang mengakibatkan matahari kadang lebih condong ke utara
(April-Agustus) kadang lebih condong ke Selatan (Oktober-Februari).
Dalam perjalanannya tersebut, matahari akan singgah
tepat di atas Kabah yakni pada 28 Mei 2016 dan 16 Juli 2016. Karena tahun ini
merupakan kabisat, maka fenomena tersebut jatuh pada tanggal 27 Mei 2016 dan 15
Juli 2016.
Saat zuhur di Makkah (kira-kira pukul 16.18 WIB),
Matahari tepat di atas Ka’bah sehingga saat itu adalah saat yang baik untuk
memperkirakan arah kiblat di Indonesia atau di tempat lain. Arah datangnya
sinar mentari kala itu sama dengan arah kiblat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar