Para jamaah haji Indonesia gelombang pertama secara bertahap telah
berangkat ke Tanah Suci. Bagi kita yang belum berkesempatan menunaikan
ibadah haji tahun ini, hendaknya merasa bersyukur dan berbahagia atas
keberangkatan saudara-saudara kita ke Tanah suci.
Salah satu
bentuk rasa syukur kita bisa diwujudkan dengan mengiringi para calon
jamaah haji dengan doa. Ibadah haji merupakan ibadah yang cukup berat di
samping harus memahami dan melaksanakan rukun dan wajib haji. Jamaah
pun dihadapkan dengan medan yang cukup berat yang membutuhkan fisik dan
mental prima.
Calon jamaah haji harus rela dan ikhlas
meninggalkan keluarga yang dicintainya dan juga pekerjaan serta
hartanya. Karena berat dan mulianya melaksanakan ibadah haji, Rasulullah
SAW menyamakan ibadah haji dengan jihad fi sabilillah, terutama jamaah
haji wanita dan lanjut usia. "Jihad orang yang telah lanjut usia, orang
lemah, dan wanita adalah haji yang mabrur." (HR an-Nasa'i).
Dorongan
doa dari kita sangat dibutuhkan jamaah haji. Karena, doa mempunyai
kekuatan besar dalam menyukseskan prosesi haji. Dengan doa yang kita
panjatkan, dapat mengubah suatu ketetapan (takdir) Allah pada takdir
yang lain, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Dan tiada yang dapat
menolak takdir, kecuali hanya dengan doa." (HR Ibnu Majah).
Doa
untuk para jamaah haji adalah, "Aku memasrahkan agamamu, kepercayaanmu,
dan kesudahan amalmu kepada Allah. Mudah-mudahan Allah membekalimu
dengan ketakwaan, mengampuni dosamu, dan memudahkan kebaikan bagimu di
manapun kamu berada."
Doa tersebut mengandung beberapa permohonan
kepada Allah untuk para jamaah haji. Pertama, menitipkan dan
memasrahkan agama, iman, dan kesudahan amal jamaah haji kepada Allah
SWT. Dengan permohonan ini, akan mengantarkan Allah SWT memberikan
keselamatan dan perlindungan kepada jamaah haji dari kekafiran, syirik,
dan kesombongan.
Hal ini sangat penting karena tidak ada musibah
yang terbesar kecuali musibah yang menimpa kepada agama dan keimanan
seseorang. Sebab, bila agama, keimanan, dan amal jamaah haji rusak,
bukan hanya ibadah hajinya tertolak, juga menyebabkan kemurtadan.
Kedua,
memohon kepada Allah SWT agar Dia membekali calon jamaah haji dengan
ketakwaan. Ketakwaan merupakan bekal yang paling utama yang harus
dimiliki jamaah haji. Dengan ketakwaan, akan menjadi sarana meningkatnya
iman dan amal jamaah haji selama berada di Tanah Suci.
Ketiga,
berisi permohonan kepada Allah SWT agar Allah memberikan pengampunan
dosa kepada jamaah haji dan memudahkannya untuk berbuat kebaikan di
Tanah Suci. Dengan pengampunan dosa dan kemudahan untuk berbuat
kebaikan, akan menjadi sebab ibadah haji yang dilakukannya diterima oleh
Allah SWT dan sarana tercapainya haji yang mabrur.
Rasulullah
SAW bersabda, "Umrah ke umrah lainnya adalah penghapus dosa-dosa di
antara keduanya dan haji yang mabrur tidak mempunyai balasan kecuali
surga." (HR Bukhari). Untuk itu, marilah kita doakan saudara-saudara
kita yang akan menunaikan ibadah haji dengan doa tersebut diiringi
dengan kesungguhan, keikhlasan, dan kesyukuran.
Semoga jamaah
haji dapat melaksanakan ibadah hajinya dengan lancar, amalnya diterima,
dan doanya diijabah Allah SWT serta meraih predikat haji mabrur. Amin.
Wallahu a'lam
-------------------
www.ende-islam.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar