Sebelum masuk Islam, Umar Ibn Khattab termasuk orang yang keras
permusuhannya terhadap eksistensi Islam. Tetapi, ketika ia mendengar
bacaan Alquran yang dilantunkan adiknya, Fathimah, Umar merasakan
ketenangan, kedamaian, dan kekuatan kalamullah.
Dalam Fathul
Bari, Ibnu Hajar mengungkapkan, salah satu sebab utama yang mendorong
Umar masuk Islam karena ia mendengarkan bacaan Alquran adiknya. Dalam
kisah lain, seseorang yang jiwanya sedang gelisah mendatangi Abdullah
Ibn Mas'ud. Orang tersebut meminta nasihat kepada Ibn Mas'ud, terkait
kondisi hatinya yang gelisah.
Kemudian, Ibn Mas'ud menasihati
orang itu untuk membaca Alquran, mendengarkan bacaan Alquran orang lain,
mendatangi tempat di mana banyak orang membaca Alquran, dan memahami
perintah Allah dalam Alquran. Setelah mengamalkan anjuran Ibn Mas'ud
untuk bersahabat dengan Alquran, orang itu merasakan ketenangan jiwa,
kejernihan pikiran, dan kesehatan jasmani.
Oleh karena itu,
membaca Alquran tak hanya bernilai ibadah, tetapi juga dapat menjadi
obat penawar jiwa yang gelisah, pikiran yang tak menentu, dan jasmani
yang kurang sehat. Sebagaimana Allah SWT mengungkapkan, “Dan kami
turunkan Alquran sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman.” (QS al-Isra [17]: 82).
Al-Qurthubi menjelaskan, ada
beberapa pendapat dalam menafsirkan kata syifa` pada ayat itu. Pertama,
Alquran dapat menjadi terapi bagi jiwa seseorang yang dalam kondisi
kebodohan dan keraguan. Kedua, Alquran membuka jiwa seseorang yang
tertutup dan menyembuhkan jiwa yang rapuh. Ketiga, membaca Alquran juga
menjadi terapi untuk menyembuhkan penyakit jasmani.
Hal yang sama
juga dikemukakan Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Membaca Alquran dapat
mengobati penyakit jasmani dan rohani seseorang. Bagi Ibnu Qayyim,
sumber penyakit rohani ketika seseorang menuntut ilmu bukan mengharapkan
ridha Allah, kemudian menjalani hidup dengan tujuan yang salah.
Bila
seseorang menuntut ilmu bukan karena Allah dan tujuan hidupnya bukan
mencari ridha Allah, kondisi ini akan mengakibatkan kesesatan,
kerusakan, penyakit jasmani, dan rohani. Obat penawar yang mujarab untuk
mengobati kedua penyakit ini adalah mengakrabkan diri dengan Alquran.
Alquran
mengarahkan jalan terbaik untuk memaksimalkan eksistensinya,
mengembangkan karakter baiknya, dan menjadikannya memperoleh kebahagian
dunia dan akhirat. Terlebih lagi, seseorang yang mengakrabkan diri
dengan Alquran, ia akan memperoleh pertolongan Alquran di hari kiamat.
Sebagaimana
dalam penjelasan hadis Nabi, “Bacalah Alquran karena sesungguhnya pada
hari kiamat ia akan hadir memberikan pertolongan kepada orang-orang yang
membacanya.” (HR Baihaqi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar