Surga dengan segala keindahan dan keelokannya memiliki banyak pintu
masuk. Masing-masing pintu mempunyai nama-nama sendiri sesuai karakter
yang akan memasukinya.
Seperti Sabda Rasulullah SAW, "Siapa yang selalu mendirikan shalat
akan dipanggil dari pintu shalat. Siapa yang ikut berjihad, ia akan di
panggil dari pintu jihad. Dan, barang siapa yang selalu melaksanakan
puasa akan dipanggil dari pintu yang memancarkan air yang segar
(Ar-Rayyan). Dan, barang siapa yang selalu memberikan sedekah akan di
panggil dari pintu sedekah." (HR Bukhari).
Mendengar hadis ini,
seorang sahabat paling dekat dengan Rasulullah, Abu Bakar RA,
bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah bisa seseorang dipanggil dari semua
pintu surga tadi?" ujarnya.
Rasulullah SAW bersabda, "Ya
(bisa). Aku sangat berharap bahwa engkaulah yang termasuk seorang di
antara mereka yang dipanggil dari semua pintu surga itu." (HR Bukhari).
Jika seseorang ingin masuk surga, setidaknya ia harus mengetahui dari
pintu mana ia masuk. Artinya, ada amal andalan yang bisa
mengantarkannya ke surga. Amal tersebut ibarat tiket yang ia pergunakan
untuk melewati pintu surga. Tentu saja, jika seseorang tidak mempunyai
tiket, ia tak akan diperkenankan masuk.
Misalkan, dengan
berpuasa. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Sesungguhnya di surga ada
pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa pada hari
kiamat masuk dari pintu itu. Tidak dibolehkan seorang pun memasukinya
selain meraka. Pintu itu mengimbau, 'Di mana orang-orang yang
berpuasa?' Orang yang berpuasa pun bangkit. Tidak ada seorang pun yang
masuk (pintu itu) kecuali dari mereka. Ketika mereka telah masuk,
(pintunya) ditutup dan tak ada seorang pun yang bisa masuk lagi." (HR
Bukhari Muslim).
Hanya mereka yang merutinkan puasa saja yang
mempunyai harapan masuk dari pintu Ar-Rayyan ini. Siapa yang ingin masuk
dari pintu ini maka seyogianya harus merutinkan dirinya dengan
puasa-puasa sunah, seperti puasa sunah Senin-Kamis, puasa Asyura, puasa
ayyamul bidh (puasa tengah bulan Hijriyah), dan puasa sunah lainnya. Di
samping itu, ia juga harus menjaga puasa-puasa wajib.
Lantas,
bagaimana nasibnya dengan orang-orang yang tidak mempunyai amal
andalan? Berpuasa sering malas, shalat sering lalai, berjihad tidak
ikut, beribadah sering enggan, berdakwah tidak mau. Lalu, mereka
berangan-angan pula hendak masuk surga? Tentulah angan-angan mereka
hanya sia-sia belaka.
Surga itu mahal, mustahil untuk
didapatkan dengan angan-angan. Hanya orang-orang yang berkerja keras
dengan harta dan dirinya, bersusah-payah beribadah, serta bersabar
dengan ujian-ujian, merekalah yang pantas mendapatkan surga. Surga tak
didapatkan dengan bersenang-senang dan gelak tawa. Terkadang, untuk
mendapatkan tempat yang sangat mahal di akhirat itu, seseorang harus
menanggung kelaparan, ketakutan, keletihan, serta sering berurai air
mata. Merekalah yang pada akhirnya sampai ke dalam surga.
Adapun orang yang hanya bersenang-senang dengan duniawinya, tak mau
direpotkan dengan urusan akhirat, enggan beribadah, dan tak mau mengisi
ruhiahnya dengan agama. Ketika di akhirat, mereka selalu ditolak ketika
hendak memasuki surga. Penjaga pintu surga tak mengizinkannya masuk
karena ia tak termasuk dalam daftar peserta yang masuk ke pintu
tersebut. Akhirnya, ketika seluruhnya telah masuk ke dalam surga, pintu
surga pun tertutup. Tinggallah ia di luar meratapi nasib. Akhirnya, ia
pun dimasukkan ke ruang tunggu, yakni neraka.
Ia dibersihkan
dulu dari dosa-dosa yang memberatkannya. Sampai kapan? tidak ada riwayat
pasti yang mengatakan berapa lama seseorang harus menunggu di 'ruang
tunggu' bernama neraka itu. Ia disiksa sesuai dengan perangai buruknya
selama di dunia. Sekejap saja seseorang dicelupkan ke dalam neraka, ia
sudah babak belur seakan disiksa ribuan tahun lamanya. Apalagi, harus
menanggung penyiksaan yang entah sampai kapan akan berakhir.
Bersyukurlah mereka yang mempunyai banyak amal andalan. Ketika ia sampai
di pintu surga, para penjaga pintu berebut agar ia masuk di pintu
mereka. Penjaga pintu Ar-Rayyan mempersilakannya, penjaga pintu shalat
mengimbaunya, dan penjaga pintu jihad pun mengundangnya. Seperti Abu
Bakar RA yang didoakan Nabi SAW bisa memasuki pintu mana saja yang ia
kehendaki. Alangkah mulianya orang in
Tidak ada komentar:
Posting Komentar