Ketua Umum PP
Pemuda Muhammadiyah, Saleh P Daulay mendesak pemerintah untuk melakukan
upaya diplomasi agar kuota haji Indonesia 2013 tidak dipangkas di
pemerintah Saudi.
Menurut
Saleh, dengan kuota yang sekarang sudah ada saja, jamaah haji Indonesia
sudah harus dalam waiting list sampai beberapa tahun. "Artinya, kalau
kuota dikurangi, itu berarti daftar waiting list itu semakin panjang,"
ujarnya.
Ketua Komisi Luar Negeri MUI
Pusat menambahkan pengurangan kuota haji 2013 dilakukan secara tiba-tiba
tanpa koordinasi awal dengan negara-negara Islam, khususnya yang
memiliki jamaah haji terbesar seperti Indonesia.
"Akibatnya,
Kementerian Agama kesulitan untuk melakukan penanganan calon jamaah haji
yang akan diberangkatkan tahun ini," tuturnya.
Dengan
pengurangan kuota hingga 20 persen, kata dia, Kementerian Agama pasti
kesulitan untuk menentukan siapa saja dari daftar yang ada yang
diprioritaskan untuk berangkat. Kalau kuota itu diterapkan, jumlah
jamaah haji yang ditunda keberangkatannya lebih 40 ribu orang.
"Mengorganisir penundaan jamaah sejumlah itu tentu sangat sulit," cetus Seleh.
Karena itu, kata dia, tidak ada salahnya jika pemerintah meminta agar pemerintah Saudi memberi kelonggaran kepada Indonesia.
Kalau
perlu, imbuh Saleh, SBY langsung datang menemui raja Saudi untuk
meminta kelonggaran itu. Ia menilai, bertemu langsung dengan raja Saudi
jauh lebih efektif dibandingkan hanya sekedar mengirim surat.
Setidaknya, papar Saleh, jika bertemu langsung SBY kelihatan lebih serius menyelesaikan masalah ini.
"Mengirim
menag untuk melakukan lobi belum tentu efektif. Sebab, jika menag yang
berangkat, maka dia akan dipertemukan dengan pejabat setingkat menteri
atau bahkan hanya setingkat dirjen. Kalau itu yang terjadi, sedikit
harapan jika pemerintah Saudi bisa memberikan kelonggaran yang diminta".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar