Di antara ajaran Islam adalah azan. Belum lama seorang komposer dan
pianis top asal Turki terpaksa dibawa ke meja hijau disebabkan
perbuatannya menghina Islam dengan cara mengirim gurauan azan di sebuah
jejaring sosial.
Musisi yang sering tampil dalam acara “New York
Philharmonic” dan “Berlin Symphony Orchestra” terancam hukuman penjara
18 tahun karena telah melecehkan nilai-nilai keagamaan.
Setiap
agama tentu memiliki cara-cara tertentu dalam mengumpulkan manusia untuk
melaksanakan suatu ibadah, seperti alat lonceng yang berlaku bagi umat
Nasrani, terompet bagi umat Yahudi, api bagi Majusi, dan azan bagi umat
Islam. Bentuk maklumat beribadah ini sepatutnya dihargai dan dihormati.
Azan
merupakan panggilan yang disyariatkan sebagai penanda masuknya waktu
shalat fardhu bagi umat Islam. Berkaitan dengan pentingnya azan ini,
Nabi SAW menjelaskan beberapa keutamaannya, khususnya bagi orang-orang
yang mengumandangkan azan (muazin atau bilal).
Pertama,
memperoleh kemuliaan spesial pada hari kiamat. “Sesungguhnya para muazin
itu adalah orang yang paling 'panjang lehernya' pada hari kiamat.” (HR
Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majah).
Menurut ulama, maksud 'panjang
leher' ini adalah orang yang paling banyak pahalanya, paling banyak
mengharapkan ampunan dari Allah, paling bagus balasan amal perbuatannya,
dan orang yang paling dekat dengan Allah.
Kedua, mendapatkan
ampunan, sebagai saksi dan pahala yang berlipat ganda. “Orang yang azan
akan diampuni kesalahannya oleh Allah sepanjang suaranya. Dan, akan
menjadi saksi baginya segala apa yang ada di bumi, baik yang kering
ataupun yang basah. Sedangkan, orang yang menjadi saksi shalat akan
dicatat baginya pahala dua puluh lima shalat dan akan diampuni darinya
dosa-dosa antara keduanya.” (HR Abu Dawud dan Nasa’i).
Ketiga,
memperoleh jaminan surga. Abu Hurairah berkata, “Suatu ketika, kami
sedang berada bersama Rasul SAW, lalu kami melihat Bilal mengumandangkan
azan. Setelah selesai, Rasulullah kemudian bersabda, “Barang siapa
mengatakan seperti ini dengan penuh keyakinan, maka dia dijamin masuk
surga.” (HR Nasa’i).
“Barang siapa yang azan selama 12 tahun,
maka wajib baginya mendapatkan surga. Setiap azan yang dilakukannya
setiap hari akan mendapatkan 60 kebaikan. Dan dengan iqamahnya, ia
dicatat mendapatkan 30 kebaikan.” (HR Ibnu Majah).
Demikianlah
di antara keistimewaan azan. Seandainya manusia mengetahui rahasia
keistimewaan azan, niscaya tak ada penghinaan dan pelecehan. Sebaliknya,
mereka akan berlomba-lomba untuk mengumandangkannya.
“Sekiranya
orang-orang mengetahui akan rahasia keutamaan azan dan rahasia shaf
pertama, niscaya mereka akan berebutan meraihnya meski dengan cara
mengundi. Dan seandainya mereka mengetahui rahasia keutamaan yang ada
pada waktu panasnya saat Zhuhur, niscaya mereka akan berebut mengerjakan
shalat pada saat itu. Dan seandainya mereka mengetahui rahasia
keutamaan yang ada pada waktu Isya dan Subuh, niscaya mereka akan
mendatanginya untuk melakukan shalat keduanya walaupun harus dengan cara
merangkak.” (HR Muslim). Wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar