Silaturahim merupakan salah satu kewajiban bagi setiap pribadi Muslim.
Dalam Alquran, Allah menegaskan, “Dan bertakwalah kepada Allah yang
kalian saling meminta dengan nama-Nya dan sambunglah tali silaturahim.’
(QS. An-Nisa [4]:1).
“Sebarkanlah salam, sambunglah tali
silaturahim, dan shalatlah ketika manusia tidur (tahajud) niscaya kalian
akan masuk surga dengan selamat.” Dalam hadis lain, Rasulullah SAW
bersabda, “Tidak akan masuk surga pemutus tali silaturahim.”
Dalil-dalil
di atas menunjukkan arti penting akan kewajiban silaturahim. Sebab, di
dalamnya terdapat banyak keutamaan dan keistimewaan. Di antaranya,
pertama, dengan silaturahim, kita bisa saling mengenal antara yang satu
dan yang lainnya (QS Al-Hujurat [49]: 13). Dengan silaturahim, kasih
sayang dan kerja sama yang positif bisa diwujudkan.
Kedua, dengan
silaturahim, persatuan dan kesatuan (ukhuwah Islamiah) akan dapat
dibangun. Dengan silaturahim, akan timbul rasa saling membutuhkan,
solidaritas, dialog, pengertian, dan menguatkan kerjasama dalam
perjuangan yang kokoh.
Rasulullah SAW bersabda, “Tangan Allah
berada di atas jamaah.” Dalam hadis lain dikatakan, “Persatuan
(al-jamaah) itu rahmat dan perpecahan (al-firqah) adalah azab.”
Berdasarkan
hadis di atas, Allah SWT senantiasa akan menolong hamba-hamba-Nya yang
senantiasa bersatu dan menjauhkan diri dari perpecahan.
Hal ini
terbukti dalam sejarah Islam ketika umat Islam bersatu, Allah menolong
mereka hingga mampu menguasai sejumlah wilayah bahkan mampu menundukkan
dua imperium besar, yakni Romawi dan Persia. Sebaliknya, pada saat umat
Islam berpecah belah, terjadilah perang saudara dan saling membunuh
hingga merusak kekuatan Islam.
Ketiga, dengan silaturahim,
berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat akan mudah diatasi. Baik
masalah ekonomi, pendidikan, kebudayaan, maupun lainnya. Keempat,
silaturahim juga akan mampu menyelesaikan berbagai persoalan horizontal
yang terjadi di masyarakat.
Sebab, dengan mengedepankan kasih
sayang, sikap emosional dalam diri umat yang bisa memicu permusuhan
dapat diatasi dengan baik. Dengan demikian, akar persoalan pun akan
ditemukan dan bisa diselesaikan dengan damai.
Kelima, dengan
silaturahim, berbagai ide-ide dan gagasan yang brilian, inovasi-inovasi,
program-program, dan kegiatan-kegiatan yang positif juga bisa
diwujudkan.
Ketika umat Islam berkumpul dalam kasih sayang dan
semangat kebersamaan, akan muncul ide-ide kreatif dalam memacu umat
untuk mencapai kemakmuran bersama. Kondisi ini jauh lebih bermanfaat di
bandingkan sendirian. Dan sesungguhnya, kejayaan umat Islam di masa lalu
berawal dari silaturahim.
Keenam, dengan silaturahim, akan
banyak ilmu pengetahuan yang tersebar. Dengan demikian, akan banyak pula
ilmu dan wawasan yang bisa diserap darinya. Dari sini diketahui bahwa
silaturahim menjadi media menumbuhkan wawasan persatuan dan kesatuan.
Semoga
kita semua diberikan kemudahan untuk senantiasa menyambung silaturahim
demi memperkuat ukhuwah Islamiah (sesama umat Islam), ukhuwah basyariah
(kemanusiaan), dan ukhuwah wathaniah (semangat cinta tanah air).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar