Swiss atau Switzerland adalah republik federasi yang berada di Eropa
Tengah. Luasnya relatif kecil hanya 421,285 kilometer persegi dan
berpenduduk 7,5 juta jiwa. Negara beribu kota Bern itu terdiri dari 26
negara bagian yang disebut “Canton”. Secara geografis, Swiss dibatasi
oleh Jerman, Prancis, Italia, Austria dan Lienchtenstein.
Tak
heran jika negara itu memiliki empat bahasa resmi, yakni; Jerman,
Prancis, Italia dan Romansh. Sebanyak 75 persen penduduk Swiss berbahasa
Jerman, 20 persen berbicara bahasa Prancis, 4,0 persen berbahasa
Italia, dan sisanya berbicara dalam berbagai bahasa.
Swiss
dikenal sebagai negara yang netral, karena tidak pernah terlibat perang
dengan pemerintah asing sejak tahun 1815. Maka tak heran Swiss menjadi
basis atau tuan rumah berbagai organisasi besar di dunia. Seperti
Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), serta kantor-kantor organisasi sayap
Perserikatan Bangsa-Bangsa, meski markas besarnya beradai Newyork,
Amerika Serikat.
Swiss adalah negeri yang sangat cantik. Bahkan
Ramadhan KH, punjangga besar itu pernah menulis, “Tuhan pasti tersenyum
ketika Ia menciptakan Swiss”. Swiss sebagian besar wilayahnya terdiri
dari pegunungan Alpen. Merupakan gunung-gunung tinggi yang menyeberangi
daerah selatan-tengah negeri itu.
Gunung paling terkenal adalah
Matterhorn (4,478 m) termasuk dalam pegunungan Alpen Valais dan Pennine
di perbatasan Italia. Sedangkan puncak yang tertinggi adalah
Dufourspitze (tingginya 4,634 m), di daerah ini ditemukan banyak lembah,
air terjun dan glasier. Dan bagian dari Alpen Bernese di atas glasier
Lauterbrunnen yang terdiri dari 72 air terjun dikenal dengan Jungfrau
(4,158 m).
Sementara di bagian utara lebih banyak ditemukan
lanskap terbuka dengan bukit-bukit, setengah hutan, dan sebagian
berpadang rumput terbuka. Biasanya dipenuhi dengan ternak atau ditanami
sayuran dan buah-buahan. Meskipun begitu tetap disebut pegunungan.
Beberapa danau besar dan kota-kota terbesar Swiss ada di wilayah ini.
Pada tahun 2006 dan 2007, Zurich — kota terbesar di Swiss — dinobatkan
sebagai kota yang memiliki kualitas hidup terbaik di dunia.
Islam Masuk ke Swiss
Masuknya
Islam ke Swiss dimulai saat para pelaut Muslim dari Andalusia (Spanyol)
membangun sebuah negeri di Prancis Selatan. Kemudian para pelaut Muslim
itu menaklukkan negeri-negeri di sana menuju ke arah utara, sehingga
pada tahun 939 M/321 H sampailah mereka ke wilayah St Gallen di Swiss.
Lalu,
mereka memindahkan armadanya ke sana dengan tujuan untuk mengamankan
Andalusia. Salah satu caranya dengan membangun berbagai menara pengintai
dibeberapa tempat di pegunungan Alpen. Bahkan sebagian wilayah
pegunungan Alpen ini akhirnya dikuasai oleh pasukan Islam, sehingga
memudahkan mereka untuk masuk ke wilayah itu dari arah laut.
Raja
Teutons yang menguasai Jerman saat itu pernah mengirimkan utusannya
kepada raja Abdurrahman an-Nasir pemimpin kerajaan Islam Andalusia untuk
membicarakan keberadaan tentara Islam di wilayah St Gallen. Setelah
dinasti Islam di Andalusia runtuh, sebagian umat Islam di sana kembali
berhijrah untuk menyelamatkan diri dari penyiksaan tentara Kristen,
mereka memasuki wilayah Swiss selatan dan memutuskan untuk menetap di
sana. Mereka bergabung dan menyatu dengan penduduk setempat.
Di
pertengahan abad ke-14 Hijriah, Swiss kembali menjadi tempat hijrahnya
umat Islam. Sebagian kecil umat Islam mengungsi ke sana setelah Perang
Dunia II berkecamuk.
Berkat kebaikan akhlak dalam menyebarkan nilai-nilai Islam, beberapa penduduk asli Swiss memeluk agama Islam.
Seorang
yang termasuk dalam golongan pertama masuk Islam adalah penyair Swiss
Frithjof Schuon, sebelumnya ia menganut sebuah agama di Prancis yang
beraliran kependetaan. Karena minatnya yang besar kepada Islam ia
memutuskan untuk pindah ke Aljazair dan mengucapkan syahadat di sana.
Setelah
mempelajari Islam ia kembali ke Swiss sambil terus mendakwahkan agama
barunya itu. Setelah masuk Islam ia dikenal dengan nama as-Shaykh `Isa
Nur al-Din Ahmad al-Shadhili al Darquwi al-Alawi al-Maryami. Dari tangan
dinginnya ada beberapa warga Swiss yang menyatakan memeluk Islam.
Umat
Islam di Swiss terus bertambah jumlahnya disebabkan masuknya
imigran-imigran Muslim dari negara lain dan banyak penduduk asli Swiss
yang memeluk Islam. Sensus tahun 1951 umat Islam di Swiss hanya
berjumlah sekitar 2,000 orang, berkembang menjadi 30 ribu orang di akhir
tahun 70-an.
Menurut hasil sensus pada 2009, umat Islam di
Swiss mencapai 400 ribu atau 4,26 persen dari total penduduk Swiss.
Sementara perempuan di Swiss yang masuk Islam sampai tahun 2009,
menurut Monica Nur Sammour-Wust, tokoh Muslimah di sana, jumlahnya
sekitar 30 ribu orang.
Kota Basel menjadi kota dengan jumlah
umat Islam terbanyak di Swiss. Kaum Muslimin di Swiss sebagian besar
adalah imigran dari Arab, Kosovo, Turki, dan Afrika. Sebagian lainnya
yaitu para diplomat, pekerja profesional, pegawai di PBB dan pelajar
yang sedang menempuh studi. Umat Islam di Swiss membentuk komunitas
sendiri-sendiri sesuai etnis dan kewarganeraannya, termasuk warga
Indonesia yang menetap di sana.
Ketika Islam mulai berkembang di
Swiss, kaum Muslim mendirikan sebuah Islamic Center yang pertama di kota
Jenewa. Aktivitas Islamic Center itu sangat sederhana, hanya untuk
tempat shalat berjamaah dan menerbitkan majalah Islam berbahasa Arab dan
Prancis.
Akan tetapi, semua kegiatan itu tidak berjalan lama,
pada akhirnya Islamic Center ini ditutup. Baru pada tahun 1972
berdirilah persatuan Islam pertama yang bertujuan untuk mendirikan
masjid pertama di Swiss. perkumpulan itu menetapkan tujuh orang pimpinan
sebagai pelaksananya, ketujuh orang tersebut mewakili negara-negara
Islam yang berkantor di Jenewa dan sekaligus berperan sebagai penasehat.
Mereka menetapkan peraturan-peraturan dan mendaftarkan
organisasi ini secara resmi. Berkat kesungguhan para pimpinannya usaha
tersebut berhasil, pemerintah Swiss memberikan izin untuk mendirikan
masjid dan Islamic Center-nya. Setahun kemudian, tepatnya tahun 1973,
Raja Faisal—raja Saudi Arabia saat itu—berkunjung ke Swiss dan
meletakkan batu pertama untuk mendirikan King Faisal Center yang
lokasinya tidak jauh dari kantor PBB.
King Faisal Center
mencakup sebuah mesjid yang cukup besar, perpustakaan dan sekolah gratis
untuk anak-anak muslim. Kini, telah berdiri berbagai organisasi Islam
modern yang tersebar diberbagai kota di Swiss. Salah satunya adalah
Gemeinschaft Islamischer Organisationen der Schweiz (GIOS) yang
didirikan di Zurich pada tahun 1989.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar