Bulan Ramadhan 1433 H memberi kesan tersendiri bagi gelandang
Manchester City, Yaya Toure. Ia mengaku bisa menjalankan ibadah shaum
Ramadhan dengan tenang.
Meski tetap harus menjalani latihan dan
bermain di rangkaian turpramusim, Yaya tidak pernah mengeluh. Ia bisa
menikmati bermain bola sembari menjalankan ajaran Islam.
Sebagai
bukti, ia tetap berpuasa sebagaimana tahun sebelumnya. Yaya yang dikenal
sangat taat dalam menjalankan perintah agama selama ini berusaha jangan
sampai meninggalkan ritual wajib tahunan itu.
Karena itu saat
waktu berbuka puasa telah tiba, ia menyambutnya dengan suka cita. Apa
menu berbuka pemain timnas Pantai Gading itu? Ternyata makanan yang
dikonsumsinya adalah sosis.
Hal itu terungkap dari akun twitter miliknya, @Toure42Yahya. "Just had a sneaky sausage roll #Greggs#Ramadan (Saya baru saja berbuka dengan makan sosis gulung yang enak," kicau Yaya.
Kepribadian
Yaya memang merefleksikan Muslim yang sebenarnya. Pada saat para pemain
the Citizen merayakan kemenangan di Liga Primer Inggris kontra
Newcastle United musim lalu, dia menolak pemberian sampanye dari Joleon
Lescott.
"Saya Muslim, tidak minum alkohol," ujarnya.
Saat masih
memperkuat Barcelona, Yaya Toure adalah imam bagi dua rekannya, Eric
Abidal dan Seydou Keita. Ketiganya selalu menyampatkan diri shalat
berjamaah, dan Toure dianggap memiliki pengetahuan keagamaan yang lebih
dibanding Abidal dan Keita.
Ketika Yaya memutuskan pindah ke
Manchester City, Abidal dan Keyta menjadi orang yang paling kehilangan.
Dalam salah satu kesempatan wawancara dengan salah satu radio Catalan,
Abidal mengaku sedih sebab merasa kehilangan sosok panutan.
"Kami kehilangan imam," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar