Setelah resmi mengumumkan penghapusan tanda salib pada logo klub
bagian atas, Real Madrid mendapat keuntungan besar dari segi finansial.
Penghilangan gambar salib tersebut dilakukan demi memperkuat basis
penggemar di kalangan Muslim di Timur Tengah.
Menurut surat kabar olahraga utama Spanyol, Marca, perubahan
dilakukan untuk “menghindari segala bentuk kebingungan atau salah
tafsir di wilayah, di mana mayoritas dari populasi penggemar Los Blancos adalah Muslim.”
Pihak Madrid mengatakan, keputusannya untuk menghilangkan salib dari
logonya hanyalah sebuah langkah untuk mengembangkan bisnis secara
global. Namun kritikus mengkritik langkah itu dianggap sebagai satu lagi
erosi budaya Eropa.
Langkah Madrid yang memicu kontroversi tersebut membuat mereka
mendapat proyek besar di Timur Tengah. Mereka diberi ijin untuk
membangun resor olahraga di Uni Emirat Arab senilai 1 miliar US dolar
atau sekitar Rp 9,5 triliun.
Batu pondasi pembangunan di lahan seluas 50 hektare tersebut sudah
dilakukan dan dijadwalkan resor tersebut dibuka untuk publik mulai
Januari 2015. Kompleks ini akan mencakup sebuah hotel dengan 450 kamar
mewah, villa mewah, pelabuhan olahraga, dan pertama kalinya di dunia
sepakbola stadion yang terbuka ke laut.
Perwakilan Madrid mengatakan, resor yang akan menjadi taman hiburan
pertama di sebuah pulau buatan itu untuk menggabungkan sarana pariwisata
dan olahraga. Sehingga dapat dikatakan akan menjadi kompleks rekreasi
pertama yang dibangun di bawah merek dagang peraih Liga Champions
sembilan kali tersebut.
“Ini adalah langkah yang menentukan dan strategis, yang akan
meningkatkan kekuatan klub di Timur Tengah dan Asia,” kata pernyataan
resmi klub.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar