Salah satu tempat yang layak dikunjungi atau diziarahi di Timur Tengah adalah Masjid Agung Damaskus, lebih dikenal dengan sebutan Masjid Umayyah. Ia termasuk salah satu tertua dan suci di dunia, terletak di ibukota Suriah, Damaskus.
Dalam kompleks masjdi, di taman kecil sebelah dinding utara terdapat Makam Salahuddin Al-Ayyubi, pahlawan terkenal dalam sejarah Islam. Selain itu, masjid ini konon menyimpan sebuah kuil kecil yang berisi kepala sang Pembaptis Yohanes, yang dianggap sebagai Nabi oleh umat Kristen.
Damaskus diyakini sebagai salah satu kota tertua di dunia yang didiami umat manusia dengan berbagai peradaban yang silih berganti. Dan di antara peradaban yang pernah tumbuh dan berkembang di kota ini adalah Islam.
Masjid Umayyah berdiri di tanah yang dianggap suci selama setidaknya 3.000 tahun. Sekitar 1.000 tahun sebelum Masehi, kaum Aram membangun kuil—di lokasi di mana masjid berdiri—sebagai tempat pemujaan terhadap Hadad, dewa badai dan petir. Sebuah basal orthostat (batu) yang berasal dari periode ini, bergambar sphinx, ditemukan di sudut timur laut masjid.
Pada awal abad pertama Masehi, bangsa Romawi tiba dan membangun sebuah kuil besar untuk Dewa Jupiter atas kuil Aram. Kuil Romawi ini berdiri di atas serambi empat persegi panjang (temenos) yang berukuran sekitar 385 meter 305 meter, dengan menara persegi di tiap sudutnya. Bagian dinding luar temenos masih bertahan, namun hampir tak ada yang tersisa dari kuil itu sendiri.
Pada akhir abad ke-4, kawasan kuil menjadi situs suci Kristen. Kuil Jupiter dihancurkan dan sebuah gereja dibangun di atasnya sebagai persembahan kepada Yohanes Sang Pembaptis.
Kaisar Theodosius (330 M) melarang penyembahan dewa-dewa dan mengubah bangunan ini menjadi sebuah gereja katedral dengan nama Gereja St John Baptist Basilika. Gereja tersebut diyakini sebagai tempat untuk mengabadikan kepala Yohanes, dan menjadi situs paling penting sebagai
tujuan ziarah di era Byzantium.
Semasa Dinasti Umayyah (661-750 M), Damaskus menjadi ibu kota dunia Islam. Para khalifah Umayyah yang memerintah dari Damaskus menguasai seluruh kawasan, mulai dari Spanyol hingga ke India. Sejarah mencatat, peradaban Islam telah meninggalkan banyak bangunan indah di Damaskus, ibukota negara Suriah.
Masjid Umayyah (Umawi) dibangun pada masa Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik (88-97 H/705-715 M) dari Dinasti Umayyah. Arsitekturnya telah memberi pengaruh bagi seni bangun masjid di seluruh dunia. Dari masjid inilah, arsitektur Islam mulai mengenal lengkungan, menara segi empat, dan maksurah.
Awalnya, penaklukan Muslim atas Damaskus pada 636 Masehi tidak memengaruhi gereja, karena bangunan itu dipakai bersama oleh Muslim dan Kristen. Bangunan ini tetap berupa gereja dan kian menarik minat para peziarah Kristen. Kaum Muslimin membangun struktur lumpur-bata di dinding selatan agar mereka dapat melakukan shalat.
Walau demikian, Khalifah Al-Walid akhirnya menghancurkan gereja dan membangun masjid. Khalifah memberikan ganti rugi kepada orang-orang Kristen sebagai kompensasi. Konon cerita, Al-Walid sendiri yang memulai pembongkaran dengan memancangkan paku emas ke dalam gereja.
Pada waktu itu, Damaskus adalah salah satu kota yang paling penting di Timur Tengah dan menjadi ibukota dari kekhalifahan Umayyah. Masjid Umayyah dibangun dengan struktur yang megah, yang melibatkan ribuan pekerja dan ahli ukir Koptik, Persia, India dan Byzantium.
Masjid Umayyah direnovasi beberapa kali akibat kebakaran di tahun 1069, 1401 dan 1893. Pada tahun 2001 Paus Yohanes Paulus II mengunjungi masjid ini, terutama untuk mengunjungi relik Yohanes Sang Pembaptis. Ini adalah pertama kalinya seorang paus berkunjung ke masjid.
Masjid Umayyah merupakan salah satu bangunan yang paling impresif di dunia Islam, halaman yang lapang dan ruang shalat yang luas. Beberapa mosaik asli abad ke-8 masih dipertahankan. Menara-menara yang dibangun pada masa Al-Walid tetap juga masih bertahan hingga kini.
Masjid Agung Damaskus atau Masjid Umayyah, kadang juga disebut Masjid Umawi, sangat layak dikunjungi dan menjadi tujuan ziarah jika ada kesempatan dan kemudahan ke sana. Ia adalah salah satu lambang kejayaan Islam yang masih tersisa hingga kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar