Senin, Agustus 23, 2010

GROUND ZERO PUSAT BUDAYA ISLAM AMERIKA SERIKAT

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyetujui pembangunan masjid dan pusat budaya Islam di New York City,meskipun ada perbedaan pendapat.
Masjid tersebut akan dibangun di dekat lokasi serangan 11 September 2001 (9/11) yang disebut Ground Zero.

Landmarks Preservation Commission (LPC) kemarin melakukan voting tertutup untuk menolak status landmark (bangunan penting) pada gedung Manhattan yang terletak dua blok dari lokasi World Trade Center (WTC) yang hancur akibat serangan 9/11.Gedung yang berada dua blok dari WTC itu hendak dirobohkan dan diubah menjadi pusat komunitas Islam,termasuk sebuah masjid.

“Gedung Manhattan tidak cukup kuat, khusus untuk dianggap sebagai bangunan landmark,”ujar Panel LPC. Itu artinya, gedung tersebut dapat dirobohkan dan diubah menjadi pusat komunitas Islam dan masjid.
Keputusan itu disambut Wali Kota New York City Michael Bloomberg yang menyebut proyek pembangunan pusat komunitas Islam itu sebagai ujian penting bagi komitmen warga Amerika terhadap kebebasan beragama.

“Situs WTC akan selalu menempati tempat khusus di kota kita, di hati kita. Tapi kita akan membohongi bagian terbaik diri kita sendiri dan siapa kita sebagai warga New York dan Amerika,jika kita katakan tidak pada pembangunan masjid di Manhattan,” papar Bloomberg. Voting yang dilakukan LPC merupakan kekalahan bagi kelompok penentang pembangunan masjid.

Menurut para penentang,pembangunan masjid dianggap tidak menghormati kenangan pada korban tewas serangan 11 September.
American Center for Law and Justice (ACLJ) yang merupakan kelompok advokasi konservatif yang didanai Pendeta Pat Robertson, mengumumkan akan menentang keputusan panel LPC di pengadilan negara bagian. Usulan pembangunan masjid di dekat Ground Zero menjadi isu politik nasional AS.

Sejumlah tokoh Partai Republik,seperti kandidat wakil presiden Sarah Palin dan mantan Ketua DPR (House of Representatives) Newt Gingrich menyatakan menentang usulan tersebut.
Masjid tersebut dibangun kelompok Cordoba Initiative.Mereka menyatakan tujuan pembangunan masjid itu adalah mempercepat pemulihan hubungan antara dunia Muslim dan Barat.

“Membawa dunia kembali pada pengakuan dan saling menghormati,menjauh dari ketegangan yang semakin tinggi,” papar Cordoba.
Mitra pembangunan masjid itu,SoHo Properties,membeli properti di lokasi tersebut senilai USD5 juta.Rencana awal,pusat komunitas Islam akan dibuat setinggi 13 lantai dengan dana USD100 juta.

Tidak ada komentar: