Ketika kita mengikuti seminar motivasi untuk sukses, kita
tidak langsung jadi sukses setelah seminar selesai.
Atau ketika kita membaca buku motivasi untuk cepat kaya, kita tidak bisa langsung jadi kaya setelah membaca buku itu.
Sehebat apapun motivasi untuk sukses yang kitaterima
tidak ada jaminan untuk mengubah hidup kita, karena motivasi saja tidak cukup.
Yang kita butuhkan adalah tindakan dan butuh melakukan
tindak lanjut untuk mewujudkannya..
Sebagaimana dalam masalah dunia, ini juga berlaku
dalam masalah akhirat..
Minimal dalam setiap Jum’at, kaum muslimin dimotivasi
untuk menjadi hamba yang baik, hamba yang bertaqwa, mereka juga dimotivasi
untuk meraih surga dan sukses di akhirat.
Namun apakah seusai Jumatan mereka langsung menjadi
orang yang bertakwa? Kita jawab, tidak ada jaminan untuk itu.
Mungkin kita bisa mengukur, ketika kita mengikuti
jumatan apa yang bisa kita rasakan ketika Jumatan selesai. Apakah kita merasa
ada peningkatan takwa?
Baik kita sepakat tidak ada jaminan untuk itu..
Itu artinya khatib hanya bisa memberikan dan
menyampaikan motivasi, mereka tidak bisa mengubah hidup kita.
Sehebat apapun khatib hanya bisa memberikan motivasi,
tidak bisa mengubah hidup jamaahnya..
Kita meyakini nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah motivator terbaik dalam masalah Akhirat. Namun semata hanya membaca hadis beliau, tidak bisa memaksa kita untuk masuk surga.
Para sahabat, para ulama adalah para motivator yang
ulung dan handal. Meskipun demikian semata mendengar atau membaca nasehat
mereka tidak bisa membuat kita masuk surga
Disana ada banyak ustadz, ada banyak nasehat mereka. Namun,
mereka hanya motivator. Mereka tidak bisa merubah hidup kita.
Ya.. nasehat itu isinya hanya motivasi dan kitalah
yang bertanggung jawab untuk melakukan eksekusi. Sejuta nasehat, jika hanya
kita dengarkan tidak akan mengubah kita menjadi seorang yang bertaqwa.
Kita ingat sabda nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Semua umatku pasti akan masuk surga kecuali yang enggan.” Kemudian para sahabat bertanya, “Siapakah yang enggan wahai Rasulullāh?”. Beliau menjawab, “Barangsiapa yang taat kepadaku dia masuk surga, dan barangsiapa yang durhaka kepadaku maka dialah yang enggan.” (HR. Bukhari)
“Semua umatku pasti akan masuk surga kecuali yang enggan.” Kemudian para sahabat bertanya, “Siapakah yang enggan wahai Rasulullāh?”. Beliau menjawab, “Barangsiapa yang taat kepadaku dia masuk surga, dan barangsiapa yang durhaka kepadaku maka dialah yang enggan.” (HR. Bukhari)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, para ulama
kemudia para ustadz, pada dai hanya bisa memberikan motivasi.
Selanjutnya apakah kita mau mengikutinya atau tidak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar