Alhamdulillah, sekarang sudah memasuki musim penghujan. Di mana-mana hujan turun. Ada yang lebat, sedang, tapi ada pula yang ringan.
Ketika
hujan turun, beragam cara kita menyikapinya. Ada yang senang, gembira,
dan penuh suka cita karena sudah lama hujan tak turun. Tapi banyak pula
yang kesal, marah, jengkel, dan kecewa, karena merasa dirugikan akibat
hujan tersebut.
Bagi yang senang dengan turunnya hujan, di
antaranya adalah petani. Sebab, hujan akan menyuburkan lahannya yang
tandus atau gersang. Hujan membuat tanamannya menjadi subur, sehingga
penghasilannya pun akan bertambah.
Tetapi hujan yang turun secara terus menerus, terkadang juga menjadi bencana bagi petani. Hujan yang terus-menerus itu bisa menyebabkan tanamannya rusak.
Apalagi kalau sampai terjadi banjir, petani kerap mengeluh karena tanamannya menjadi puso atau gagal panen.
Seperti
halnya petani yang mengeluh karena hujan yang turun secara
terus-menerus, mayoritas umat manusia pun menyikapinya dengan cara yang
sama.
Kesal, jengkel, marah, dan mengeluh, karena hujan telah merugikannya. Tak jarang, umpatan dan cacian terlontar dari mulutnya.
Mereka kecewa karena hujan merugikan dirinya. Para ibu pun tak kalah mengeluhnya. Jemuran tak kering, mau pergi ke mana-mana nggak bisa, nggak bisa pergi ke pasar, dan lain sebagainya.
Tukang
ojek mengeluh karena hujan menyebabkan pendapatannya mungkin akan
menurun. Dia tak bisa pergi mengantar penumpang, sebab penumpang lebih
memilih naik angkutan umum.
Tetapi, di balik orang-orang yang
mengeluh itu, banyak pula yang mensyukurinya. Sopir angkutan umum
bersyukur dengan hujan yang turun, karena calon penumpang tukang ojek
akan berpindah ke angkutan umum.
Tukang jual payung bersyukur
karena jualan payungnya akan laris. Tukang jual jas hujan beruntung
karena penjualan jas hujan akan meningkat.
Karena itu, tak semua
orang merugi dengan datangnya hujan. Tak semua orang sengsara dengan
hujan. Sebab, ada pihak lain yang mendapatkan manfaat dari hujan itu.
Lalu,
bagaimanakah sikap kita sebagai seorang Muslim tatkala hujan turun?
Sudah selayaknya kita bersyukur atas nikmat dan karunia Allah berupa
hujan itu. Sebab, pada hakikatnya, tak ada satu pun ciptaan Allah SWT
yang sia-sia atau tak bermanfaat.
"Yaitu orang-orang yang
senantiasa mengingat Allah dengan berdiri, duduk atau sambil berbaring
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata:
Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Mahasuci
Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (QS Ali Imran [3]: 191).
Dan Rasulullah SAW mengajarkan kepada umat Islam, agar selalu berdoa di saat hujan turun. "Allahumma shabiyyan naafi'an. Ya Allah, jadikanlah hujan ini membawa manfaat."
"Dia-lah
yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap,
dan Dia-lah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan
dengan hujan itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu
janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu
mengetahui." (QS al-Baqarah [2]: 22).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar