Ada yang tidak biasa pada suatu sore di
Madinah ketika Rasulullah SAW dan para sahabat usai melaksanakan shalat
Ashar berjamaah. Setelah mengucapkan salam dalam shalatnya, tiba-tiba
Rasulullah SAW bangkit melangkahi leher (barisan) para sahabat dengan
tergesa-gesa menuju kamar salah seorang istrinya.
Semua
sahabat tidak mengetahui apa yang terjadi dengan Rasulullah SAW. Sikap
Rasulullah SAW yang tergesa-gesa itu membuat para sahabat terkejut dan
diliputi rasa takut. Biasanya, bila Rasulullah SAW berjalan usai shalat
menuju rumah kamar seorang istrinya, Nabi SAW berjalan pelan-pelan
sambil menunduk. Namun, kali ini Rasulullah SAW berjalan dengan
tergesa-gesa.
Setelah keluar dan melihat para sahabatnya itu
terkejut, Rasulullah SAW pun menenangkan para sahabat. Beliau
memberitahukan hal ihwal yang membuatnya tergesa-gesa seraya bersabda,
“Aku ingat sepotong emas dan aku tidak ingin hal itu menahanku
(menggangguku dan membuyarkan konsentrasiku dalam tawajuh (menghadap)
kepada Allah SWT) maka aku menyuruh untuk membagi-bagikannya.
Sepenggal kisah di atas memberikan pelajaran yang sangat penting kepada
kita berkaitan dengan cara membuat diri kita khusyuk ketika bertawajuh
(menghadap) Allah. Yakni, dengan cara membebaskan diri dari semua
kesibukan hati yang membuat diri kita lupa kepada Allah SWT.
Khusyuk adalah kosongnya hati dari hal-hal yang melalaikan dari ingat
kepada Allah SWT. Tegasnya, hati dan pikiran kita terfokus hanya kepada
Allah SWT, tidak kepada selain-Nya.
Kekhusyukkan merupakan
bagian penting yang harus kita raih dalam hidup ini dan kita
realisasikan ketika kita menghadap kepada Allah, terutama saat kita
shalat dan berzikir.
Kekhusyukkan merupakan manifestasi
tertinggi dari sehatnya hati dan landasan utama tegaknya shalat dan
zikir. Ketika seseorang memiliki kekhusyukan maka ia akan mendapatkan
ampunan dan pahala yang besar, sebagaimana yang difirmankan Allah SWT
dalam Alquran surah al-Ahzab (33) ayat 35.
“Sesungguhnya,
laki-laki dan perempuan yang Muslim, laki-laki dan perempuan yang
mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki
dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar,
laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang
bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan
perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang
banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka
ampunan dan pahala yang besar.
Untuk itu, sebelum kita
menghadap (tawajuh) kepada Allah SWT, selesaikan terlebih dahulu
urusan-urusan yang kiranya dapat mengganggu konsentrasi kita. Buang
hal-hal yang dapat membuyarkan konsentrasi kita ketika akan bertawajuh
(menghadap) kepada Allah SWT.
Selain itu, senantiasa berdoa
kepada Allah agar kita terhindar dari hati yang tidak khusyuk dan bisa
meraih kekhusukan sebagaimana doa yang telah diajarkan Rasulullah SAW
kepada kita, “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu
yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang
tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan.” (HR Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar