Diceritakan dari buku tafsir milik Ibnu Katsir, seorang
sahabat Nabi yaitu Ibnu Abbas mengisahkan, suatu hari datang beberapa
orang Quraisy kepada kaum Yahudi dan bertanya,’’Apa yang dibawa Nabi
Musa kepada kalian (mukjizat)?”
Mereka menjawab,’’Tongkatnya
serta tangannya yang putih bersinar bagi yang melihat.’’ Lalu mereka
mendatangi kaum Nasrani dan bertanya,”Apa yang dibawa Nabi Isa kepada
kalian (mukjizat)?’’
Mereka kemudian menjawab, ”Ia mampu menyembuhkan kebutaan, penyakit kusta, dan mampu menghidupkan orang mati.’’
Lalu
merekapun mendatangi Nabi Muhammad dan berkata, ”Mintakanlah kepada
Tuhanmu supaya Ia mengubah Bukit Shafa menjadi emas.” Nabi Muhammad
berdoa kepada Allah akan hal tersebut.
Maka turunlah ayat yang
berbunyi, ”Sesungguhnya pada penciptaan bumi dan langit serta pergantian
siang dan malam terdapat tanda tanda (kekuasaan Allah) bagi para ulil albab.’’ (QS Ali Imran :190).
Apa maksud diturunkannya ayat ini? Siapa itu ulul albab?
Memang sebagai manusia terkadang kita hanya ingin sesuatu yang jelas,
nyata, dan praktis. Seperti kafir Quraisy yang meminta Nabi supaya
Allah mengubah Bukit Shafa menjadi bukit emas.
Namun Allah memberikan kunci dalam memahami tanda-tanda kekuasaan-Nya yang ada di dunia ini bagi manusia. Yaitu dengan menjadi ulul albab, yaitu manusia berpikir, yang menggunakan otak serta hatinya dalam memahami tanda kekuasaan-Nya.
Ada sebuah syair Arab terkenal yang berbunyi, ”Apabila manusia memikirkan segala kelakuannya, maka ia akan menyadari pelajaran di dalamnya.’’
Andai
saja manusia menyempatkan waktunya untuk berpikir, memikirkan hakikat
penciptaan dirinya, dunia seisinya seperti yang sudah dicontohkan di
atas yaitu penciptaan langit dan bumi betapa dahsyatnya penciptaan itu.
Lalu pergantian siang dan malam, kenapa matahari selalu terbit dari timur, adakah manusia yang mampu menerbitkannya dari barat?
Nabi Isa pernah berkata, “Alangkah baiknya orang yang di setiap perkataannya untuk berzikir, diamnya untuk berpikir, dan penglihatannya untuk belajar.’’
Pernahkah
Anda membayangkan, ada manusia yang setiap kata dari mulutnya selalu
digunakan untuk berzikir, entah untuk dirinya sendiri maupun untuk
mengingatkan orang lain, bahkan diamnya pun berguna untuk berpikir?
Orang
yang mampu melakukan ini akan menjadikan semua penglihatan dan panca
indra lainnya sebagai hikmah dan pelajaran. Jadi, mari saudaraku, kita
sempatkan waktu kosong kita atau saat kita diam untuk sejenak berpikir.
Karena,
inilah kunci yang dimaksud untuk memahami tanda-tanda kekuasaan Allah
selama di dunia dan merupakan pembeda antara kita para Mukmin dan mereka
para kaum kafir yang keras kepala dalam menerima bukti-bukti yang
datang pada mereka.
Jika sudah, ada satu pesan bagi ikhwah sekalian, ubahlah kata seandainya menjadi semoga diiringi dengan niat yang tulus serta kerja keras niscaya kita akan melihat betapa indahnya dunia ini. Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar