Dua dekade lalu, sulit mencari masjid di Meksiko City / Mexico country. Kini, masalah itu tidak ada lagi.
"Jumlah masjid (mosque) berkembang cepat," kata Louahabi, salah satu imigran asal Meksiko seperti dikutip onislam.
Dua dekade lalu, Louahabi dan Muslim lainnya mengaku sulit menemukan masjid. Walhasil mereka terpaksa shalat di rumah. Mereka juga kesulitan bertemu satu dengan yang lain.
"Pertama kali tiba, yang saya lakukan adalah mencari masjid dan Muslim," ujar dia yang kini mengajar bahasa Inggris.
Louhabi kala itu hanya bertemu sekitar 80 orang Muslim. Pertemuan itu terjadi di kedutaan besar Pakistan. Kini, banyak hal yang berubah. Louhabi tidak hanya bertemu Muslim Pakistan saja tetapi Muslim dari berbagai negara termasuk Muslim Meksiko sendiri.
Saat ini, Louahabi tengah berkumpul bersama Muslim lainnya di Islamic Center di Anzures, kawasan kalangan atas Meksiko. Di sini, Islamic Center menggelar banyak kegiatan termasuk kunjungan kalangan non-Muslim yang ingin mencari tahu informasi tentang Islam dan Muslim.
"Saya kira ini merupakan hikmah dari apa yang kita alami. Tragedi 9/11. Tragedi itu membuat masyarakat Meksiko mencari tahu apakah Islam dan Muslim benar-benar teroris," kata dia.
Alexander Huttanos, yang telah menjadi Muslim, Ahmed Abbas menilai tragedi 9/11 membuat masyarakat Meksiki mencari informasi tentang Islam dan Muslim di internet dan perpustakaan. "Islam mulai dikenal di Meksiko," ujarnya.
Omar Remy, mualaf lainnya perkembangan teknologi informasi telah banyak membantu membuat dunia lebih mengenal Islam. "Sangat membantu, karena memungkinkan banyak orang berkomunikasi dan menyelidiki Islam dan Muslim," kata dia.
Pakar Hubungan Internasional, Institur Teknologi Monterrey, Zdane Zeraoul Al-Awad menilai Islam tumbuh pesat lantaran keterbukaan informasi tentang Islam dan Muslim.
Dua dekade
lalu, warga Muslim di Meksiko sangat sulit menemukan tempat ibadah di kota
Meksiko City yang padat. Namun, muslim di Meksiko berkembang cepat.
"Ini tumbuh cepat, sangat cepat," ujar Louahabi, seorang warga negara Maroko yang tiba di Meksiko City pada 1994.
Dia mengatakan saat tiba di Meksiko, Louahabi dan warga Muslim lainnya menggunakan kedutaan Pakistan untuk menggelar acara keagamaan karena tidak masjid atau Islamic Center. Namun, saat ini, dia berdoa dengan ratusan warga Muslim lain di pusat pendidikan komunitas Muslim di gedung lantai tiga.
Pusat tersebut melayani mualaf, ekspatriat, dan staf kedutaan yang akan berdoa. Sebagian besar komunitas tersebut merepresentasikan mualaf.
Serangan 9/11 dan internet merupakan dua faktor yang meningkatkan perkembangan Muslim di Meksiko City. "Saya pikir Islam berkembang sebagian besar karena internet, dan apa yang terjadi pada 11 September," ungkapnya.
Seorang mualaf, Alexander Huttanos, yang berprofesi sebagai seorang pilot menyetujui pendapat tersebut. "Saya menggunakan internet dan buku untuk belajar tentang Islam," ujarnya dikutip OnIslam.net.
Meski Islam tumbuh cepat dalam beberapa tahun terakhir, Islam sudah lama ada di Meksiko. "Di semua Amerika Latin, tidak hanya Meksiko, Islam datang ketika kolonialisme Spanyol," ujar Zidane Zeraoui al Awad, seorang profesor hubungan internasional.
Menurutnya, Islam tumbuh melalui perpindahan agama atau banyak orang menjadi mualaf. "Mereka mengimbangi hilangnya orang yang semula Muslim," ujarnya
"Ini tumbuh cepat, sangat cepat," ujar Louahabi, seorang warga negara Maroko yang tiba di Meksiko City pada 1994.
Dia mengatakan saat tiba di Meksiko, Louahabi dan warga Muslim lainnya menggunakan kedutaan Pakistan untuk menggelar acara keagamaan karena tidak masjid atau Islamic Center. Namun, saat ini, dia berdoa dengan ratusan warga Muslim lain di pusat pendidikan komunitas Muslim di gedung lantai tiga.
Pusat tersebut melayani mualaf, ekspatriat, dan staf kedutaan yang akan berdoa. Sebagian besar komunitas tersebut merepresentasikan mualaf.
Serangan 9/11 dan internet merupakan dua faktor yang meningkatkan perkembangan Muslim di Meksiko City. "Saya pikir Islam berkembang sebagian besar karena internet, dan apa yang terjadi pada 11 September," ungkapnya.
Seorang mualaf, Alexander Huttanos, yang berprofesi sebagai seorang pilot menyetujui pendapat tersebut. "Saya menggunakan internet dan buku untuk belajar tentang Islam," ujarnya dikutip OnIslam.net.
Meski Islam tumbuh cepat dalam beberapa tahun terakhir, Islam sudah lama ada di Meksiko. "Di semua Amerika Latin, tidak hanya Meksiko, Islam datang ketika kolonialisme Spanyol," ujar Zidane Zeraoui al Awad, seorang profesor hubungan internasional.
Menurutnya, Islam tumbuh melalui perpindahan agama atau banyak orang menjadi mualaf. "Mereka mengimbangi hilangnya orang yang semula Muslim," ujarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar