Saat beribadah di Tanah Suci, jangankankan perbuatan, segala bentuk
ungkapan atau ucapan dalam bentuk kemusyrikan harus dihindari. Seorang
yang beribadah pun harus meminta orang lain untuk menjauh dari
bentuk-bentuk kemusyrikan itu.
Nabi SAW bersabda, "Orang yang
mengambil sumpah dengan nama seseorang dan bukan Allah adalah kufr atau
musyrik." (HR.Ahmad, Abu Dawud, dan At- Tirmidzi). Dalam sebuah hadis
sahih yang diriwayatkan Umar RA, Nabi SAW bersabda, "Orang yang
mengambil sumpah harus melakukannya dengan nama Allah, dan jika tidak,
diamlah."
Beliau menambahkan, "Orang yang mengambil sumpah atas
nama kebenaran bukanlah dari golongan kami." (HR.Abu Dawud). Kemudian
Nabi SAW bersabda, Yang aku khawatirkan dari kalian adalah syirik kecil.
Ketika Nabi SAW ditanya perihal syirik kecil, Nabi SAW menjawab,
“Kemunafikan”.
Nabi SAW juga bersabda, "Jangan katakan apa yang
diinginkan Allah dan si fulan. Tetapi kamu harus mengatakan apa yang
Allah inginkan dan kemudian apa yang si fulan inginkan.
Semua
hadis dengan jelas menunjukkan bahwa Nabi SAW menegakkan tauhid, dan
menjauhkan umat dari syirik besar maupun kecil. Nabi SAW terikat untuk
menegakkan keimanan umat, dan melindungi umat dari azab dan hukuman
Ilahi.
Nabi SAW menyampaikan pesan Allah, menjadikan umat takut terhadap Allah, dan ia memberikan contoh kepada hamba-hamba Allah. S.
Ketentuan
itu mengikat haji yang terpelajar dan berilmu untuk menyampaikan
syariat kepada semua Muslim, dan menjauhkan mereka dari syirik besar dan
kecil, dan segala sesuatu yang dilarang Allah. Mereka harus membuat
persoalan ini mudah dipahami dengan cara yang jelas dan mudah
dimengerti, sehingga dapat membawa manusia dari kegelapan kepada
cahaya.
Rasul menekankan harus menjalankan tugas pengajaran
menyebarkan keimanan kepada yang lainnya. Allah berfirman,"Dan
(ingatlah) ketika Allah mengambil janji orang yang diberi Al-Kitab,
“Hendaklah kamu menerangkannya kepada manusia dan jangan kamu
menyembunyikannya." (QS. Ali 'Imran; 187).
Ayat suci di atas
memperingatkan ulama dan umat agar mereka tidak mengikuti perbuatan
melawan hukum orang-orang Ahli Kitab, dengan menyembunyikan kebenaran
dengan tujuan memperoleh keuntungan duniawi ketimbang berupaya
memperoleh keuntungan di Hari Kemudian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar