Dalam menjalani kehidupan ini manusia selalu berfikir
apa yang akan dilakukan hari esok, entah bekerja, berbelanja, bermain,
berekreasi, dan lain-lain, tetapi pernahkah terbesit dalam pikiran kita bahwa
besok kita akan mati?
Dalam
menjalani kehidupan ini manusia selalu berfikir apa yang akan dilakukan hari
esok, entah bekerja, berbelanja, bermain, berekreasi, dan lain-lain, tetapi
pernahkah terbesit dalam pikiran kita bahwa besok kita akan mati?
Kematian
adalah suatu hal yang pasti akan terjadi tetapi sering kita lupakan. Kematian
menjadi hal yang sangat menakutkan bagi sebagian orang. Tetapi Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam memerintahkan agar kita senantiasa mengingat kematian.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ
Artinya:
“Perbanyaklah mengingat penghancur kelezatan, yaitu: KEMATIAN’ (Hadits
Shahih riwayat At-Tirmidzi dan yang lainnya).
Dengan
banyak mengingat kamatian manusia bisa lebih bersemangat dalam beribadah, dan
melaksanakan amal-amal shalih. Dengan demikian agar lebih waspada menghadapi
kematian mari kita bahas tentang sifat-sifat kematian.
Pasti
Kematian
adalah akhir dari kehidupan dunia seorang makhluk hidup. Dan setiap yang
bernyawa maka akan merasakan mati. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam
Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 35
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ
Artinya,
“ Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.” (QS. Al-Anbiya: 35)
Tiba-tiba
Tidak ada
seorangpun yang mengetahui kapan dan dimana dia akan mati. Kematian datang
secara tiba-tiba dan tidak ada yang dapat menduganya. Kematian itu pasti tetapi
tidak banyak diantara kita yang benar-benar siap dalam meghadapinya.
Memaksa
Kematian itu
bersifat memaksa sehingga apabila telah datang kepada seseorang maka tidak akan
ada yang mampu menolaknya. Dalam Al-Qur’an disebutkan
قُلْ لَوْ كُنْتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَى مَضَاجِعِهِمْ وَلِيَبْتَلِيَ اللَّهُ مَا فِي صُدُورِكُمْ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِي قُلُوبِكُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Artinya, “Katakanlah,
sekiranya kalian dalam rumah kalian, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan
akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh. Dan Allah
(berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada pada hati kalian dan untuk
membersihkan apa yang ada dalam hati kalian. Allah Maha Mengetahui isi hati.”
(QS. Ali Imran:154)
Mengejar
Kematian
akan mengejar siapapun meskipun berlindung di balik benteng yang kokoh atau
teknologi kedokteran yang canggih. Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاَقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya: “Katakanlah,
sesungguhnya kematian yang kalian lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian
itu akan menemui kalian, kemudian kalian kan kembali kepada (Allah), yang
mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepada kalian apa yang
telah kalian kerjakan.” (QS. Al-Jumu’ah: 8)
Ghaib
Kematian
adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari. Waktu terjadinya adalah perkara
yang ghaib, namun kejadiaannya adalah kenyataan yang bisa dilihat. Allah ta’ala
berfirman,
إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنزلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الأرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya, “Sesungguhnya
Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat, dan Dia-lah
yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada
seorang pun yang dapat mengetahui secara pasti apa yang akan diusahakannya
besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman: 34)
Tidak Dapat
Ditunda atau Dipercepat
Kematian
telah ditentukan waktunya. Ia tidak dapat ditunda atau dipercepat. Allah Ta’ala
berfirman
وَلَن يُؤَخِّرَ اللهُ نَفْسًا إِذَا جَآءَ أَجَلُهَا وَاللهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya, “Dan
Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang
waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan. (QS.
Al-Munafiqun:11)
Dalam ayat
yang lain,
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاء أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ
Artinya, “Apabila
sampai ajal maut mereka itu, mereka tidak dapat menunda atau mempercepat(nya)
walau sesaat pun.” (QS. Al-A’raf: 34)
Kematian
Bukanlah Kebinasaan
Jasad
manusia bisa saja hancur setelah nyawa dicabut darinya. Tetapi jiwa dan ruh
akan tetap ada dan kembali kepada pencipta-Nya. Kematian sama saja dengan
kembali kepada Allah. Ia bukanlah kebinasaan , melainkan hanya perpindahan dari
satu fase kehidupan di dunia ke fase kehidupan sesudah mati.
Pelajaran
Penting!
Datangnya
kematian adalah sesuatu yang pasti akan terjadi. Tidak perlu ditakutkan, karena
pasti akan datang. Hal yang penting bagi manusia adalah menyiapkan bekal untuk
perjalanan panjang sesudah mati. Mari kita bersegera beramal shalih saat
kesempatan masih terbuka lebar. Kita perbanyak bekal untuk kehidupan yang
kekal.
“Ya Allah,
Ya Muqollibal qulub, tsabbit quluubana ‘ala diinika”
(Ya Allah
Yang Maha Membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami dalam agama-Mu)
Sekian , walhamdulillahi
Robbil’alamiin.
****
Sumber :
Membaca Tanda-tanda Kematian, karya Abu Khalid Abdurrahman