Rabu, November 25, 2015

SHALAT SUBUH MENDATANGKAN KEMENANGAN

Doktor bidang dakwah dan Tsaqofah Islamiyah Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, Dr 'Imad Ali Abdus-Sami Husain dalam bukunya Keajaiban Shalat Subuh mengungkapkan, shalat-shalat yang ada, secara umum memiliki banyak peran dalam mendatangkan kemenangan atas musuh.

''Dulu, Rasulullah SAW mengumandangkan seruan jihad kepada umat Islam setelah dilaksanakannya shalat,'' ungkap Dr 'Imad Ali Abdus-Sami Husain menerangkan.

Menurut dia, Rasulullah SAW memberangkatkan pasukan Islam dari masjid dan menyerahkan bendera juga di masjid. ''Maka, tidak ada seorang pun yang tidak ikut dalam shalat berjamaah,'' ungkap Imad.

Ia lalu mengutip hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Bukhari, ''Apabila Rasulullah SAW hendak menyerbu suatu kaum, beliau menundanya hingga waktu tiba shalat Subuh. Jika beliau tidak memerangi di pagi hari, beliau tunggu hingga matahari tergelincir dari tengah-tengah.''

Dalam hadis lain yang diriwayatkan juga oleh Imam Bukhari, An-Nu'man bin Maqrin ra berkata, ''Aku ikut serta dalam perang bersama Rasulullah SAW. Biasanya, kalau beliau tidak memulai perang di pagi hari, beliau menunggu sampai jiwa-jiwa siap dan menunggu waktu shalat tiba.''

Di antara kemengan yang paling populer yang ada kaitannya dengan shalat subuh, ungkap Dr Imad, adalah kemenangan atas kaum Yahudi pada Perang Khaibar.

Lantas, kenapa Rasulullah selalu memberangkatkan pasukan perangnya usai shalat Subuh? Menurut Dr Imad Ali Abdus-Sami Husain, karena Rasulullah SAW yakin waktu shalat adalah saat kemungkinan besar doa akan dikabulkan.

Rabu, November 11, 2015

DILARANG MENCELA MAKANAN

Imam Nawawi dalam kitabnya Riyadlush Shalihin mengungkapkan, hendaknya seorang Muslim tidak mencela makanan sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW.

Mencela makanan, ungkap Imam Nawawi, merupakan tanda kesombongan dari seorag Muslim. ''Mencela makanan merupakan tanda keangkuhan dan kemawahan,'' ungkap Imam Nawawi mengingatkan.

Imam Nawawi kemudian mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra berkata, ''Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan sekalipun. Jika suka, beliau makan dan jika tidak suka, Rasulullah SAW tidak memakannya.'' Hadis riwayat Bukhari-Muslim.

Menurut Imam Nawawi, memuji makanan berarti menyenanginya. Sedangkan mencela makanan, berarti merendahkan kenikmatan yang diberikan Allah SWT.

Menurut Imam Nawawi, mulianya akhlak Rasulullah SAW karena tidak pernah mencela makanan. Ia lalu mengutip hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Jabir ra berkata, ''Nabi Muhammad SAW pernah menanyakan lauk pauk kepada keluarganya, tetapi mereka menjawab, ''Kami hanya mempunyai cuka.'' Lalu Rasulullah SAW memintanya dan makan dengannya seraya bersabda, ''Lauk yang paling lezat adalah cuka, lauk yang paling lezat adalah cuka.'' Hadis riwayat Muslim.

Imam Nawawi menganjurkan umat Muslim untuk memuji makanan, meskipun dengan pujian yang sangat sederhana.

Semoga bermanfaat.