Jumat, Juli 25, 2014

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1435 HIJRIYAH

------------------------------------------------------------------------------
www.ende-islam.co.id

Mengucapkan:

"SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 
1 SYAWAL 1435 HIJRIYAH / 2014 MASEHI"

" MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN "
 
Untuk segenap masyarakat Muslim Kabupaten Ende - NTT

------------------------------------------------------------------------------------

Senin, Juli 14, 2014

PALESTINA MENANG MELAWAN ZIONIS ISRAEL


Ada yang menarik saat pasukan udara Israel membombardir salah satu masjid di Gaza, Sabtu (12/7). Saat umat Muslim hendak menunaikan shalat Shubuh, serangan rudal Israel menewaskan setidaknya empat warga tidak berdosa.

Saat imam masjid mencari puing-puing yang tersisa dari serangan tersebut, ditemukan Alquran yang masih utuh dengan keadaan terbuka. Suatu kebetulan, salah satu ayat dalam keadaan terbuka tersebut berbunyi "Kemenangan sudah dekat bagi mereka yang tetap teguh."
Mengetahui hal tersebut, sang imam meyakini hal tersebut bukan suatu kebetulan dan merupakan kuasa Allah SWT. "Ini adalah rumah Allah," ujar Muhammad Hamad, imam junior masjid seperti dikutip OnIslamNet, Ahad (13/7).

Ahad, Israel kembali melancarkan serangan. Kali ini masjid dan pusat penyandang cacat di Gaza. Serangan ke kedua lembaga tersebut, dinilai sebagian pihak sebagai bentuk kefrustrasian Israel.
"Mereka bangkrut dari target dan rasa kasihan. Apa yang dilakukan penyandang cacat untuk bertahan?" ujar Azzedin Ali, warga di sekitar.

Sebelumnya, ada peringatan yang dilontarkan Israel ke Direktur pusat penyandang cacat sebelum roket menghantam atap klinik. Namun, kondisi penghuni yang merupakan penyandang cacat dan saat itu menjelang waktu shubuh membuat mereka sulit untuk menyelamatkan diri.

Setidaknya dua dari para penyandang cacat meninggal dan beberapa terluka dalam serangan tersebut. "Tidak ada yang bisa membayangkan pusat penyandang cacat akan menjadi sasaran bagi siapa pun," kata Jamila Elaiwa yang mendirikan pusat penyandang cacat sejak 20 tahun yang lalu itu.

Sampai hari ini, serangan udara Israel di jalur Gaza telah memasuki hari keenam dan jumlah korban meninggal dunia secara keseluruhan berjumlah 165 orang dengan lebih dari seribu orang terluka. Dewan Keamanan PBB juga sudah meminta gencatan senjata segera dilakukan, namun hal tersebut tidak dihiraukan Israel.

Jumat, Juli 11, 2014

KEUTAMAAN SHOLAT TARAWIH

Ramadhan merupakan bulan panen pahala. Ibadah wajib dilipatgandakan 70 kali lipat dan sunah disejajarkan dengan ibadah wajib. Pada bulan suci ini, Allah SWT memberikan sarana menghapus dosa pada masa lampau.

Di antara sarana itu, yakni shalat Tarawih. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menunaikan qiyam Ramadhan (sebulan penuh) dengan keimanan (meyakini pahala yang dijanjikan Allah) dan mencari pahala dari Allah maka dosanya yang terdahulu akan diampuni.” ( HR al-Bukhari dan Muslim).

Dosa yang diampuni, menurut Ibnu Al Mundzir, mencakup dosa besar dan kecil. Berbeda dangan An-Nawawi yang mengatakan, dosa yang kecil saja yang dihapus melalui shalat malam tersebut. Kendati demikian, shalat Tarawih memperingan dosa besar.

Shalat Tarawih, termasuk qiyamullail yang menjadi kebiasaan atau amalan rutin orang saleh. Shalat Tarawih hukumnya sunah muakkadah (yang dikukuhkan).

Itu berdasarkan hadis dari ‘Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW shalat di masjid, lalu diikuti orang banyak. Pada hari kedua diikuti lebih banyak, kemudian pada hari ketiga para sahabat berkumpul banyak, tetapi Rasulullah tidak keluar.

Pada pagi harinya beliau bersabda, “Aku melihat apa yang kamu sekalian lakukan, tidaklah ada yang mencegahku untuk keluar, kecuali karena aku khawatir shalat Tarawih diwajibkan atas kamu.” (Muttafaq alaih).

Ibadah ini merupakan taqarrub kepada Ilahi yang paling agung pada bulan suci. Al-Hafidz Ibnu Rajab berkata, “Seorang mukmin pada bulan Ramadhan menggabungkan dua jihad untuk melawan nafsunya; jihad siang hari melalui puasa dan jihad malam hari melalui qiyamullail. Barang siapa yang menggabungkan dua jihad ini maka pahalanya akan diberikan tanpa hitungan.

Rasulullah SAW tidak membatasi jumlah rakaat shalat malam. Umar RA dan para sahabat melakukan shalat Tarawih 20 rakaat selain witir.

Mereka bersandar pada hadis Nabi SAW, “Shalat malam dua rakaat, dua rakaat, apabila salah seorang dari kamu khawatir masuk waktu Subuh, menutupnya dengan witir satu rakaat.” (HR al-Bukhari).

Dalam hadis ini tidak ada pembatasan rakaat. Dan, mereka merupakan generasi yang memahami sunah Rasulullah SAW. Selama Ramadhan, kita harus berusaha maksimal menunaikan Tarawih setiap malam dengan berjamaah sampai usai agar mendapatkan pahala qiyamullail semalam suntuk.

Abu Dzar meriwayatkan dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Barang siapa yang menunaikan qiyam bersama imam (berjamaah) sampai selesai maka ditulis pahala shalat malam semalam suntuk.” (HR Imam Ahmad, at-Turmudzi, dan disahihkan oleh al-Albani).

Hadis ini dalil disyariatkannya qiyam Ramadhan dengan berjamaah. Dan, ini merupakan sunah Nabi SAW yang diikuti para Khulafa’ar Rasyidin dan sahabat.

Sesungguhnya Rasulullah SWT mendirikan qiyamullail 11 rakaat sekitar lima jam, bahkan terkadang seluruh malam digunakannya untuk qiyamullail. Satu rakaat ditunaikan sekitar 40 menit.

Oleh sebab itu, para as-salaf as shalih terdahulu berusaha memperpanjang rakaatnya sambil mengkhatamkan Alquran dalam qiyam Ramadhan.

Setiap mukmin wajib bersungguh-sungguh mendirikan Tarawih ini, terlebih pada malam-malam sepuluh hari terakhir Ramadhan untuk menanti Lailatul Qadar.

Rasulullah menegaskan, “Barang siapa qiyam pada malam al-qadar dengan keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah maka akan diampuni semua dosanya yang terdahulu.” (HR al-Bukhari dan Muslim). Semoga kita termasuk orang-orang yang serius meraih keutamaan Ramadhan dan qiyam-nya. Aamiin.

Jumat, Juli 04, 2014

MERAIH VITAMIN DALAM PUASA RAMADHAN

Ramadhan menghampiri kita. Kehadirannya harus kita sambut dengan suka cita dan dimaknai sebagai bulan penuh rahmat, ampunan, dan pembebasan diri dari siksa neraka.

Ramadhan menyuguhkan kepada kita aneka vitamin mental spiritual. Selama Ramadhan kita dapat mengonsumsi dan menyehatkan diri kita dengan vitamin shad. 

Vitamin Ramadhan ini sangat dibutuhkan spiritualitas kita, tanpa vitamin ini hidup kita menjadi tidak bermakna. Vitamin shad adalah shalat, shaum (puasa), shidq (kejujuran), shabr (sabar), shadaqah (sedekah), shilaturrahim dan shuhbatu shalih (berteman dengan orang yang shalih).
   
Perintah shalat ditetapkan Allah SWT melalui isra’-mi’raj Nabi Muhammad SAW. Sedemikian pentingnya shalat, sehingga Allah SWT mengundang langsung Nabi-Nya hingga Sidratul Muntaha untuk menerima perintah mulia ini.

shalat adalah vitamin spiritual yang menjadi parameter baik buruknya amal atau kinerja manusia selama hidupnya. Jika shalatnya beres (benar, rutin, efektif, dan super khusyu’), insya Allah akan membuahkan perilaku terpuji dan mulia.

Untuk membentuk akhlak mulia pada diri Muslim, vitamin shalat perlu dipadukan dengan vitamin shaum atau shiyam (puasa).
Dengan puasa, spiritualitas Muslim dilatih menjadi hamba yang bisa menahan diri, mengendalikan dan mengelola emosi, menguasai hawa nafsu, dan melejitkan potensi ruhani dan Rabbani.

vitamin shaum idealnya dapat melejitkan kejujuran, dan menjadi perisai diri dari kebohongan, kedustaan, kezhaliman, serta kemaksiatan.

Shidq (kejujuran) merupakan sifat dan karakter mulia yang mencerminkan pribadi yang shalat dan puasa. Vitamin kejujuran tidak lahir dengan sendirinya, tanpa melalui proses pembentukan dan pembiasaan.

Karena kejujuran berpangkal dari kebersihan hati, vitamin shalat dan shaum harus diinternalisasikan dalam diri pribadi Muslim. Kejujuran harus dilatih dengan ihsan, pencerdasan hati yang selalu merasa dilihat dan diawasi Allah SWT.

Sedekah adalah pangkal keberkahan. Bersedekah sejatinya merupakan investasi kemuliaan dan kebersyukuran untuk kepentingan duniawi dan ukhrawi sekaligus.

Sedekah juga dapat mempererat tali silaturrahim. Karena itu, esensi vitamin shilaturrahim menurut Imam Nawawi, adalah berbuat baik kepada kaum kerabat (jauh maupun dekat).

Dengan tujuh vitamin shad Ramadhan tersebut, kita berharap Ramadhan kali ini dapat meningkatkan kinerja dan kualitas hidup kita menjadi lebih baik dan bermakna bagi agama, nusa, dan bangsa.

Mudah-mudahan vitamin Ramadhan ini menjadi asupan harian kita, sehingga kita selalu berakhlak terpuji dan mulia. Wallahu a’lam bi ash-shawab!

Rabu, Juli 02, 2014

SAHUR RAMADHAN YANG BERKAH

Sebagaimana telah sama-sama kita ketahui, salah satu adab dan akhlak berpuasa adalah melaksanakan sahur.
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Anas, Rasulullah SAW bersabda : "Sahurlah kamu sekalian, karena sahur itu mengandung keberkahan."

Keberkahan yang dimaksud, di samping menyebabkan kekuatan dalam puasa, menguatkan motivasi dalam melaksanakan ibadah puasa, juga mengandung pahala karena mengikuti Sunnah Rasulullah SAW.
      
Sesungguhnya sahur itu memiliki tiga makna yang berkaitan satu dengan yang lainnya dan ketiga-tiganya mengandung kebaikan dan keberkahan. 

Pertama, sahur dalam pengertian makan dan makanan yang disajikan waktu sahur karena akan melaksanakan ibadah puasa pada esok harinya, sebagaimana dikemukakan dalam hadits tersebut di atas.

Juga hadits riwayat Imam Nasai dari Miqdam bin Ma'di Kariba, Rasulullah saw bersabda: "Hendaknya kalian makan sahur, karena sesunguhnya hal ini adalah hidangan yang penuh dengan keberkahan."

Kedua, sahur dalam pengertian waktu yang sangat berharga dan bernilai tinggi dalam pandangan Allah dan Rasul-Nya.
Waktu mustajab terhadap setiap doa dan permohonan serta istighfar yang diucapkan dengan lisan yang keluar dari sanubari yang dalam, penuh dengan penghayatan.

Waktu sahur adalah waktu turunnya rahmat, cinta, kasih sayang, dan ampunan dari Allah SWT. Langit pun terbuka, tidak ada hijab atau penghalang antara hamba yang berdoa dan merintih dengan Allah SWT, Dzat yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Mendengar.

Bahkan juga pada waktu sahur sangat dianjurkan melaksanakan shalat tahajjud, mengikuti sunnah Rasul dan mengikuti tradisi salafus salih.

Ketiga, sahur dalam pengertian amal baik yang dilakukan pada waktu tersebut, seperti doa dan istighfar. Kedua amalan ini sangat baik dilakukan pada waktu sahur tersebut, bahkan dijadikan salah satu ciri utama orang yang akan meraih kesuksesan dan kebahagiaan yang hakiki, dunia dan akhirat.

Hal ini sebagaimana dikemukakan dalam QS Ali Imran 17: "(Orang yang akan mendapat nikmat surga) adalah orang orang yang shabar, orang yang benar/jujur, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan pada waktu sahur"
      
Mari kita pergunakan waktu sahur yang sangat agung dan mulia  ini, di samping untuk makan sahur, berdoa berdzikir dan istighfar juga untuk melaksanakan shalat tahajjud dan ibadah-ibadah lainnya. Semoga keberkahan dari Allah SWT terlimpah dan tercurah pada kita semua. Wallahu 'Alam bi Ash shawab