Senin, Juni 16, 2014

KABUPATEN ENDE SAMBUT BULAN PUASA RAMADHAN TAHUN 2014

Beberapa hari ke depan, bulan Ramadhan akan kembali menyapa kita. Selayaknya kaum Muslimin menyambutnya dengan penuh suka cita. Menyambut Ramadhan itu termasuk salah satu bentuk pengagungan syiar-syiar Allah SWT.

Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS Al-Haj [22]: 32). Ada banyak alasan kaum Muslimin mesti bersuka-cita menyambut Ramadhan.

Pertama, Ramadhan adalah bulan dilipatgandakannya pahala. Rasulullah bersabda, ”Semua amalan anak Adam akan dilipatgandakan (balasannya), satu kebaikan dibalas dengan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat.

Allah SWT berfirman, ”Kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku, dan Aku yang akan langsung membalasnya. Hamba-Ku telah meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku.” (HR Muslim).

Kedua, disiapkan Surga Arrayyan bagi yang berpuasa. Rasulullah SAW bersabda, ”Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang disebut Arrayyan, yang pada hari kiamat nanti hanya akan dimasuki oleh orang-orang yang terbiasa berpuasa. Tidak satupun selain mereka yang memasukinya. Jika mereka (orang-orang yang terbiasa berpuasa) telah masukinya, pintu itu akan ditutup. Sedangkan siapa saja yang telah masuk melaluinya, ia pasti minum. Barangsiapa yang minum ia pasti tidak akan merasakan haus  selamanya.” (HR Bukhari, Muslim, Nasa’i, dan Tirmidzi).

Ketiga, selama Ramadhan pintu surga dibuka lebar-lebar. Pintu neraka ditutup rapat-rapat dan setan dibelenggu sehingga orang yang berpuasa dapat leluasa berburu kebajikan di dalamnya.

Rasulullah SAW bersabda, ”Telah tiba kepada kalian bulan penuh berkah. Allah SWT mewajibkan kalian berpuasa di bulan ini. Pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Pada bulan itu ada satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang terhalangi untuk mendapatkan kebaikannya, sungguh ia telah dihalangi (benar-benar tidak akan mendapatkannya).” (HR Nasa’i).

Keempat, doa orang berpuasa mudah dikabulkan. Rasulullah SAW bersabda, ”Tiga macam doa yang pasti dikabulkan yakni doa orang yang berpuasa, doa orang yang dizalimi, dan doa orang yang musafir.

Kelima, diampuninya dosa orang yang berpuasa. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, niscaya Dia mengampuni dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari Muslim).

Keenam, pada bulan Ramadhan terdapat malam lailatul qadar, yaitu suatu malam yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan. (QS Al-Qadr [97]: 1-3). Semoga kita termasuk orang-orang yang diberi kesempatan bertemu Ramadhan dan dapat menyambutkannya dengan penuh suka cita. Amin.
-----------------------------------------------------------------
Kabupaten Ende - NTT sambut bulan puasa Ramadhan tahun 1435 H /  2014 M dengan gembira.

______________________________________________________________
"Marhaban Ya Ramadhan"  by www.ende-islam.co.id

Kamis, Juni 12, 2014

KUMANDANG ADZAN BERGEMA DARI MASJID TERBESAR EROPA

Berkumandangnya adzan di Vatikan untuk pertama kalinya dalam sejarah menujukkan dakwah Islam berkembang Pesat di pusat Ibu Kota Italia, Roma. Hal ini sungguh luar biasa dan patut disyukuri.

Mantan duta besar RI untuk Qatar, Abdul Wahid Maktub, menyatakan Masjid terbesar di Eropa saat ini berada di Roma, yang notabene dekat sekali dengan Vatikan (ibarat negara dalam negara).

"Mendengar dan membaca berita ini, bagi saya suatu hal biasa dan tidak terlalu mengejutkan. Namun, patut disyukuri perkembangan dakwah Islam di pusat kota Roma sungguh luar biasa.

Kegiatan semacam ini membawa pesan dunia bahwa konflik Arab (Palestina) - Israel sebenarnya bukanlah konflik agama, melainkan konflik politik.  Itu sebabnya, agama harus dimanfaatkan sebagai salah satu instrumen penyelesaian dan solusi konflik Palestina, bukan justru  memperparah konflik yang ada.

Upaya Vatikan ikut membantu  mediasi konflik itu patut dihargai semua pihak. "Namun, saya masih tetap pesimistis karena sudah banyak resolusi PBB yang tidak dipatuhi Israel, apalagi negara kecil Vatikan. Padahal, PBB adalah badan dunia," tuturnya.

Ketua DPP PKB itu juga berharap pendekatan baru upaya mediasi Vatikan akan membawa dampak yang baik terhadap kesadaran publik.

Agama dan Tokoh Agama dapat memainkan peranan yang cukup signifikan bagi upaya terciptanya perdamaian dan keamanan dunia (world peace and security). "Saya sendiri pernah beberapa kali melakukan sholat jum'at di Mesjid terbesar di Eropa itu," papar Abdul Wahid.

Ia juga merasa sangat terkejut karena jamaahnya membludak luar biasa, penuh dan tidak ada tempat yang kosong.

Pemandangan yang sungguh indah adalah jamaahnya sungguh sangat beragam, bahkan tidak sedikit yang berkulit putih alias orang asli roma sendiri. Artinya, jelas Abdul Wahid, kegiatan Adzan, membaca Alquran dan Sholat di Roma, yang sangat dekat dengan Vatikan, bukanlah suatu kegiatan baru yang dianggap aneh dan unik, tetapi sudah menjadi pemandangan biasa.

Selasa, Juni 10, 2014

BUDAYA MALU KEPADA TUHAN SANG PENCIPTA

“... aku terlalu banyak bolak-balik kepada Tuhanku, sehingga menyebabkan aku malu kepada-Nya.” (HR Bukhari-Muslim)

Untaian di atas ialah petikan percakapan antara Rasulullah SAW dengan Nabi Musa AS selepas Rasulullah mendapatkan perintah shalat saat mi’raj. Sebelum mi’raj, Rasulullah dihantarkan Jibril sejenak mengunjungi Masjidil Aqsha sebagai penghormatan suci bahwa sebelumnya tempat itu (Baitul Maqdis) pernah menjadi kiblat umat Islam sebelum Ka’bah.

Sedangkan mi’raj, diartikan sebagai naiknya Rasulullah hingga banyak memperoleh pelajaran dari para nabi yang dikunjungi pada langit pertama hingga langit ketujuh. Ya, Isra dan Mi’raj. Pada akhirnya, perjalanan spiritual ini menjadi saksi bahwa perintah shalat yang disampaikan melalui Rasulullah SAW tidak serta-merta berjumlah lima waktu shalat.

Ada proses panjang sehingga Rasulullah memperoleh hasil akhir menjadi lima waktu yang dalam hadis Shahih Bukhari-Muslim, sebelumnya adalah 50 waktu. Sungguh bilangan yang jika saja hingga detik ini berlaku demikian, kelak seperti apa yang diprediksikan Nabi Musa as, “Umatmu takkan sanggup Ya Rasul”.

Tentu bukan tanpa alasan Nabi Musa AS berkata demikian kepada Rasulullah SAW. Sesuai pengalaman beliau memimpin Bani Israil bertahun-tahun lamanya, hanya sedikit dari umatnya yang bersedia menjalankan perintah ibadah yang dianjurkan Allah SWT.

Dalam hadis tersebut juga dilukiskan bahwa dialog panjang antara Rasulullah dan Musa terjadi hingga Rasulullah hampir bolak balik menghadap Allah—memohon keringanan atau pengurangan waktu hingga hampir empat kali. Bayangkan, empat kali, hingga Beliau merasa malu terus menerus menuntut keringanan yang diusulkan Nabi Musa AS.

Proses panjang inilah yang kemudian sebaiknya menjadi renungan bahwa Rasulullah SAW memperjuangkan bilangan waktu shalat sesuai dengan apa yang kita mampu. Pada kenyataannya, apa yang disampaikan Nabi Musa adalah benar, umat Rasulullah (tidak) semua mampu.

Sebab, banyak yang mengaku Muslim, mengerjakan shalat, tapi lalai dalam waktunya, hingga Allah SWT sebut dalam surah al-Ma’un dengan sahun, yakni orang-orang yang lalai terhadap waktu shalat. Ayat empat dalam surah tersebut menyebutkan betapa “celakanya” orang-orang yang shalat, “yakni” orang yang tidak menghiraukan waktunya alias menundanya.

Shalat akan menjadi sebuah rutinitas yang membosankan jika kita belum mengetahui tujuan dari shalat, yakni amr ma’ruf nahi munkar, yang berarti suatu usaha untuk mempertahankan perbuatan baik dan mencegah keburukan.

Oleh karenanya, shalat memerlukan kehadiran batin, hati, pikiran, hingga seluruh anggota tubuh untuk merendah di hadapan-Nya. Shalat juga harus melahirkan ihsan, atau perasaan takut kepada Tuhan.

Sehingga, diharapkan bahwa shalat betul-betul menjadi sarana yang ampuh untuk mengusir segala bentuk dorongan atau hasrat keji, entah itu menzalimi diri sendiri, melukai orang lain, atau memakan harta hasil korupsi. Wallahu a’lam

Senin, Juni 09, 2014

MARIA MENEMUKAN PENCERAHAN DAN KEDAMAIAN DALAM ISLAM

Meski ayahnya sudah lebih dulu menjadi mualaf, Maria Elaine Venerissa tetap mengalami masa-masa gelisah menentukan keyakinan yang akan dipegangnya. Ia tertarik dan ingin tahu banyak hal tentang Islam.

Ia mempertanyakan mengapa perlu puasa? Mengapa perempuan haid tidak boleh beribadah? Mengapa ada istilah bukan mahrom? Mengapa banyak kategori aurat pada perempuan?

Ayahnya tak pernah memaksakan putri sulungnya itu untuk mengikuti jejaknya. Meski sebagai orangtua, ayahnya berpesan akan lebih baik jika Maria menjadi Muslim. Meski begitu, ayahnya tetap mengantar Maria ke gereja setiap akhir pekan untuk beribadah.

Ia sendiri merasa keputusan menjadi Muslim karena panggilan hati. Suara adzan membawa ketenangan di hatinya. Selama jam pelajaran agama Islam semasa SMP dan SMA, Maria juga lebih memilih duduk mendengarkan pelajaran itu di kelas.

Ia juga sudah bisa membaca dan menulis Alquran, tapi belum memahami artinya. Jadilah ia penolong bagi teman-teman sekelasnya untuk mencatatkan ayat atau hadits. Hingga akhirnya di 2012, Maria bersyahadat. Momen akbar bagi hidup bagi gadis 19 tahun itu berlangsung sederhana.

Dengan keyakinan yang bulat, ia bersyahadat didampingi guru agama Islam dan seorang guru yang selama ini memang dekat dengannya. Ujian terhadap orang beriman juga ia rasakan. Ditanya-tanya tentang Islam oleh keluarga dan ia belum bisa menjawab, Maria sempat merasa tertekan.

‘’Saat itu ilmu saya masih sedikit. Saya merasa keyakinan saya atas Islam sedang diuji Allah SWT,’’ ungkap Maria.

Akan tetapi masalah demi masalah bisa dilewatinya. Ia juga tak menyerah untuk mempelajari dan mendalami agama Islam. Ia sangat bersyukur telah menemukan pencerahan dan kedamaian dalam Islam.

Jumat, Juni 06, 2014

CAHAYA BEKAS WUDHU DI HARI KIAMAT

Sejenak kita rehat membincangkan politik yang suhunya memanas. Mari kita sejukkan ruang hidup kita dengan sesuatu yang lebih bisa menyita perhatian Pemilik Kehidupan, Allah ‘Azza wa Jalla. Satu di antaranya adalah menjadikan wajah kita bersih bercahaya sehingga semakin dikenali oleh Allah dan Rasul-Nya.

Jika banyak perempuan modern sering ditemukan mengabiskan waktu dan menghamburkan banyak rupiah di salon-salon kecantikan terutama untuk memoles wajahnya supaya semakin cantik, segar, dan  menarik, maka bagi  Muslimah upaya itu cukup dengan air wudhu.

Di samping murah dan praktis juga tentu saja berbobot pahala di sisi-Nya. Wudhu, ternyata bisa menjadikan pengamalnya berwajah bersih dan bercahaya.

Dalam sebuah sabdanya, Rasulullah SAW berpesan, “Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari kiamat nanti dalam keadaan dahi, kedua tangan, dan kaki mereka bercahaya karena bekas wudhu.” (HR Bukhari nomor 136 dan Muslim nomor 246).

Karena itu bisa dipastikan tak ada satu produk kecantikan pun yang mampu menandingi cahaya yang terpancar dari wajah orang-orang yang terjaga wudhunya. Karena cahaya dari air wudhu tak hanya dirasakan di dunia tapi juga di akhirat.

Bahkan mereka akan mudah dikenali Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadis disebutkan, “Bagaimana engkau mengenali umatmu setelah sepeninggalmu, ya Rasulullah?”

Tahukah kalian, bila seseorang memiliki kuda yang berwarna putih pada dahi dan kakinya di antara kuda-kuda yang berwarna hitam yang tidak ada warna selainnya, bukankah dia akan mengenali kudanya?” jawab Rasul dengan nada bertanya. Para sahabat pun mengangguk.

Mereka (umatku) nanti akan datang dalam keadaan bercahaya pada dahi dan kedua tangan serta kaki karena bekas wudhu mereka,” pungkas Nabi. (HR Muslim nomor 249)

Tak hanya partikel-partikel debu maupun noda polusi yang dapat dikikis dari wajah, wudhu pun dapat melakukan sesuatu yang tak dapat dilakukan produk kecantikan manapun yaitu mengikis noda salah, khilaf dan dosa. Hal-hal tersebut adalah penyebab kotor dan tidak bercahayanya wajah seorang Muslim. 

Apabila seorang Muslim atau Mukmin berwudhu kemudian mencuci wajahnya, maka akan keluar dari wajahnya tersebut setiap dosa pandangan yang dilakukan kedua matanya bersama air wudhu atau bersama akhir tetesan air wudhu. Apabila ia mencuci kedua tangannya, maka akan keluar setiap dosa yang dilakukan kedua tangannya tersebut bersama air wudhu atau bersama akhir tetesan air wudhu. Apabila ia mencuci kedua kaki, maka akan keluar setiap dosa yang disebabkan langkah kedua kakinya bersama air wudhu atau bersama tetesan akhir air wudhu, hingga ia selesai dari wudhunya dalam keadaan suci dan bersih dari dosa -dosa.” (HR Muslim nomor 244).

Subhanallah, segera bersih dan cahayakan wajah kalian, wahai perempuan-perempuan salehah. Supaya tampil cantik baik lahir atau pun batin serta sangat mudah dikenali Allah SWT dan Rasul-Nya kelak.

Kamis, Juni 05, 2014

JADWAL PUASA RAMADHAN TAHUN 2014 WILAYAH KABUPATEN ENDE DAN SEKITARNYA


KISAH PENJUAL SURAT KABAR DAN PEMBELI

Seperti biasa, setiap akhir pekan, sepasang suami istri meluangkan waktu untuk membeli surat kabar di sudut pasar yang tidak jauh dari rumahnya. Sang suami,  termasuk sosok yang berikap ramah kepada siapa pun.

Takdir Allah, akhir pekan itu sang penjual surat kabar ternyata tidak menjaga jualannya. Tetapi kios kecilnya tetap buka dengan penjaga yang tidak dikenal. Sosoknya cuek dan sangat tidak perhatian terhadap pembeli, termasuk sang suami tadi.

Akan tetapi, sang suami tetap lembut, ramah, dan melempar senyum kepada sang penjual pengganti itu. Tidak ada perubahan pada cara sang suami menghadapi orang, termasuk kepada pedagang pengganti yang cuek itu.

Sang istri yang memperhatikan kejadian itu, langsung  bertanya kepada suaminya, “Mas, kenapa sih, sama penjual yang kurang perhatian, kok masih ramah juga, pakai senyum lagi,” ucapnya dengan nada kesal.

Sang suami pun menatap wajah sang istri sembari menggenggam tangan lembut istrinya. “Mama, kita berbuat baik itu hanya karena Allah bukan yang lainnya. Apakah kebaikan, jika kecuekan dibalas dengan kecuekan yang sama? Lagian, kita bersikap baik kepada siapapun itu bukan karena orang lain berbuat baik kepada kita. Tetapi karena kita ingin Allah ridha kepada kita,” papar sang suami.

Peristiwa tersebut, tepatnya apa yang ada pada sosok sang suami adalah bentuk konkret dari independensi mental. Yakni suatu sikap positif atau akhlak mulia yang terus dijaga, diipertahankan dan dilestarikan meski orang lain atau bahkan lingkungan justru negatif.

Hal itu pula yang pernah dicontohkan Nabi Muhammad kala dakwah di Makkah. Setiap kali Rasulullah SAW hendak beribadah ke Baitullah, ada orang kafir yang selalu meludahi beliau. Namun, Nabi Muhammad SAW tidak bereaksi apa pun.

Hal itu sama sekali tidak mengundang kemarahan apalagi dendam dalam hatinya. Kejadian berikutnya justru mengejutkan. Kala Rasulullah SAW menuju Ka’bah dan ternyata tidak ada yang meludah, beliau justru bertanya, kemana orang yang biasa meludahinya itu?

Setelah mendapat kabar orang itu ternyata sakit, Nabi SAW langsung menjenguknya. Sebagian orang masih bingung dengan peristiwa inspiratif tersebut. Bagaimana mungkin orang yang jahat kepada beliau justru beliau kasihi dan sayangi.

Sebagian berpendapat itu bisa dilakukan karena beliau adalah Nabi. Ternyata, kalau kita gali lebih mendalam, sikap demikian adalah bentuk kemampuan seorang Muslim berpikir jernih, sehingga setiap tindakannya tidak lain hanya berlandaskan keimanan dan ketakwaan.

Dengan cara seperti itu, independensi mental akan mewujud, sehingga kebaikan tidak saja bisa dilakukan kepada orang yang berbuat baik kepada kita semata. Kepada orang yang jahat pun kita bisa berikan kebaikan.

Itulah yang Nabi Muhammad SAW sebut dengan ihsan. “Ihsan adalah hendaklah engkau beribadah kepada Allah seperti engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak bisa melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.’’ (HR Muslim). Hanya dengan ihsan, independensi mental akan terwujud.

Selasa, Juni 03, 2014

JELANG RAMADHAN 2014 - BERKAH LISTRIK BAGI KABUPATEN BARRU SULSEL

Ramadhan tahun ini menjadi bulan puasa pertama bagi sekitar 1.500 warga Dusun Ampiri, Desa Bacu-Bacu, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, dapat shalat tarawih berjamaah dengan diterangi lampu listrik.

Pasalnya, pembangunan wakaf sarana penerangan di dusun tersebut saat ini sudah hampir rampung.

Setelah digotong puluhan warga, mesin pembangkit listrik bertenaga air mikrohidro akhirnya dapat dipasang pada rumah pembangkit listrik (powerhouse) yang terletak di pesawahan sekitar satu kilometer dari pemukiman penduduk di Dusun Ampiri.

Penanggung jawab proyek Badan Wakaf Alquran (BWA) Darminto menyatakan, sebelum mesin berbobot 1,5 ton tersebut dioperasikan, vendor mesin mikrohidro dari Bandung Jon Kanidi akan melakukan proses commissioning dan pemasangan perlengkapan mesin pada akhir Mei.

“Setelah proses set up, konsultan sipil pelaksana Maulana Ibrahim akan melakukan proses pemasangan jaringan listrik di Dusun Ampiri yang direncanakan dilaksanakan pada awal Juni 2014.

Ampiri merupakan dusun terpencil yang terletak 160 km dari Kota Makassar atau 60 km dari Kabupaten Barru. Namun, sampai saat ini penduduknya masih melewati malam yang gelap hanya ditemani pelita.

Dengan adanya pembangkit yang menghasilkan listrik sebesar 50 KVA (setara 50.000 watt), diharapkan malam-malam di Ampiri tidak lagi gulita sehingga anak-anak pun bisa belajar di malam hari.

Dan yang tak kalah penting adalah adanya kegiatan ekonomi kreatif yang bisa dilakukan ketika ada listrik di dusun mereka.

Selama ini, hasil pertanian dijual apa adanya tanpa proses lebih lanjut, sehingga harga di pasaran rendah. Misalnya kacang tanah, jika mereka bisa menjual kacang tanah yang sudah dikupas kulitnya maka harganya akan lebih tinggi.

“Selama ini mereka enggan melakukannya karena mereka mengupas kacang dengan tangan. Dan ada beberapa hasil pertanian dan juga hutan yang bisa diolah agar memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Dan semua itu membutuhkan listrik,” ungkap Haryanto Albarr, mitra lapang BWA di sana.

Proyek pembangunan sarana penerangan di Ampiri tersebut merupakan wakaf dari kaum Muslimin yang merupakan realisasi dari program Tebar Cahaya Indonesia Terang (TCIT) Badan Wakaf Alquran.

Sebelumnya, kaum Muslimin pun mewakafkan enam unit mesin pembangkit listrik bertenaga air pikrohidro sebagai realisasi program yang sama untuk warga  kesatuan adat kasepuhan Banten Kidul, di tengah hutan lindung Taman Nasional Halimun Salak.

“Masih belum ketinggalan, ayo bangkitkan semangat mereka dari gelapnya harapan dengan memberikan terang melalui wakaf Anda. Agar bulan Ramadhan 1435 H ini mereka untuk pertama kalinya dapat merasakan terangnya malam melalui listrik yang Anda alirkan. Kunjungi web kami di  www.wakafquran.org,” imbau Darminto