Sabtu, Mei 29, 2010

PEMBUKAAN MTQ NASIONAL KE-23 BENGKULU

MTQ atau Musabaqoh Tillawatil Quran tingkat Nasional di Bengkulu akan dibuka malam ini (promo). MTQ merupakan acara yang sangat positif dan harus dipertahankan di negara kita Indonesia, Bengkulu terpilih menjadi tuan rumah dari acara MTQ nasional ini. Acara MTQ ini adalah yang ke 23, aparat keamanan bengkulu mengatakan bahwa mereka sudah menambah dan mempersiapkan personel keamanan pada acara akbar ini. Ada sekitar 2.430 khalifah yang akan mengikuti MTQ nasional di Bengkulu ini, angka yang lebih besar dari tahun sebelumnya. Pemerintah Bengkulu sendiri akan membuka promo tentang MQT pada malam ini dan akan dimeriahkan oleh musik Gambus dari Jakarta dan turut hadir Kai H. Noor Muhammad Iskandar dan tentunya tokoh-tokoh masyarakat Bengkulu.
MTQ 
Nasional di Bengkulu
Pemerintah bengkulu antusias bahwa pada MTQ ini resmi dibuka (5 juni 2010), akan banyak masyarakat yang datang karena pada bulan juni adalah hari libur anak-anak sekolah.
Kami Berita Harian juga menghimbau anda untuk mengunjungi acara yang sangat positif ini dan ajak anak-anak anda agar mereka juga mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat di MTQ yang 23 ini. Sukseskan MTQ Nasional di Bengkulu.
Update : Logo MtQ Nasional Bengkulu, logo ini kami cari atas permintaan pembaca (logo dari facebook fans page).
MTQ Nasional Bengkulu
Update II : Lokasi pelaksanaan atas permintaan ibu Yuni
TANGKAI LOMBA DAN TEMPAT LOMBA MTQN 2010

1. Pelaksanaan Musabaqah

1. Cabang Tilawah a. Tilawah Anak-anak
b. Tilawah Remaja
c. Tilawah Dewasa
Arena Utama
2. Pelaksanaan Musabaqah

1. Cabang Tilawah a. Qiratul Sab’ah
b. Tartil
c. Canet
Auditorium RRI
3. Pelaksanaan Musabaqah

1. Cabang Tilawah a. 1 juz dan tilawah
b. 5 juz dan tilawah
Persada Bung karno
4. Pelaksanaan Hifzil Qur’an

1. Cabang Hifzil Qur’an a. 10 juz
b. 20 juz
Gedung Teater Taman Budaya
5. Pelaksanaan Hifzil Qur’an dan Tafsir

1. Cabang Hifzil Qur’an a. 30 juz
b. Tafsir Bahasa Arab
Gedung Olah Seni
6. Pelaksanaan Tafsir Bahasa Arab dan bahasa inggris

1. Cabang Hifzil Qur’an a. 30 juz
b. Tafsir Bahasa Arab
Aula UNIB Gedung C
7. Pelaksanaan Cabang Fahmil Qur’an

1. Cabang Fahmil Qur’an Gedung Balai Buntar
8. Pelaksanaan Cabang Khat

1. Cabang Khat GOR Bengkulu
9. Pelaksanaan Cabang M2KQ

1. Cabang M2KQ Aula Serbaguna UNIB

Selasa, Mei 18, 2010

WUDHU YANG LUAR BIASA

Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater dan sekaligus neurology berkebangsaan Austria, menemukan sesuatu yang menakjubkan terhadap wudlu. Ia mengemukakan bahwa pusat-pusat syaraf yang paling peka yaitu sebelah dahi, tangan, dan kaki. Pusat-pusat syaraf tersebut sangat sensitif terhadap air segar. Dari sini ia menghubungkan hikmah wudlu yang membasuh pusat-pusat syaraf tersebut. Ia bahkan merekomendasikan agar wudlu bukan hanya milik dan kebiasaan umat Islam, tetapi untuk umat manusia secara keseluruhan.

Dengan senantiasa membasuh air segar pada pusat-pusat syaraf tersebut, maka berarti orang akan memelihara kesehatan dan keselarasan pusat sarafnya. Pada akhirnya Leopold memeluk agama Islam dan mengganti nama menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.

Ulama Fikih juga menjelaskan hikmah wudlu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara kebersihan fisik dan rohani. Daerah yang dibasuh dalam air wudlu, seperti tangan, daerah muka termasuk mulut, dan kaki memang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing termasuk kotoran. Karena itu, wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh.

Ulama tasawuf menjelaskan hikmah wudlu dengan menjelaskan bahwa daerah-daerah yang dibasuh air wudlu memang daerah yang paling sering berdosa. Kita tidak tahu apa yang pernah diraba, dipegang, dan dilakukan tangan kita. Banyak pancaindera tersimpul di bagian muka.

Berapa orang yang jadi korban setiap hari dari mulut kita, berapa kali berbohong, memaki, dan membicarakan aib orang lain. Apa saja yang dimakan dan diminum. Apa saja yang baru diintip mata ini, apa yang didengar oleh kuping ini, dan apa saja yang baru dicium hidung ini? Ke mana saja kaki ini gentayangan setiap hari? Tegasnya, anggota badan yang dibasuh dalam wudlu ialah daerah yang paling riskan untuk melakukan dosa.

Organ tubuh yang menjadi anggota wudlu disebutkan dalam QS al-Maidah [5]:6, adalah wajah, tangan sampai siku, dan kaki sampai mata kaki. Dalam hadis riwayat Muslim juga dijelaskan bahwa, air wudlu mampu mengalirkan dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh mata, penciuman, pendengaran, tangan, dan kakinya, sehingga yang bersangkutan bersih dari dosa.

Kalangan ulama melarang mengeringkan air wudlu dengan kain karena dalam redaksi hadis itu dikatakan bahwa proses pembersihan itu sampai tetesan terakhir dari air wudlu itu (ma’a akhir qathr al-ma’).

Wudlu dalam Islam masuk di dalam Bab al-Thaharah (penyucian rohani), seperti halnya tayammum, syarth, dan mandi junub. Tidak disebutkan Bab al-Nadhafah (pembersihan secara fisik). Rasulullah SAW selalu berusaha mempertahankan keabsahan wudlunya.

Yang paling penting dari wudlu ialah kekuatan simboliknya, yakni memberikan rasa percaya diri sebagai orang yang ‘bersih’ dan sewaktu-waktu dapat menjalankan ketaatannya kepada Tuhan, seperti mendirikan shalat, menyentuh atau membaca mushaf Alquran. Wudlu sendiri akan memproteksi diri untuk menghindari apa yang secara spiritual merusak citra wudlu. Dosa dan kemaksiatan berkontradiksi dengan wudlu.

Kamis, Mei 13, 2010

KRITERIA PEMIMPIN YANG AMANAH

Ketika baru dibaiat sebagai khalifah, Umar bin Abdul Aziz meminta masukan dan nasihat dari sejumlah tabiin terkemuka. Satu per satu menyampaikan masukannya. Umar bin Abdul Aziz pun mendengarkannya dengan saksama. Sampai tiba giliran Thawus bin Kaisan, ia hanya berkata singkat, ''Jika Anda ingin membangun tata kelola pemerintahan yang baik, pilihlah orang-orang baik sebagai pejabat.''

Masukan Thawus tersebut barangkali tidak sementereng teori-teori pemberantasan korupsi yang ramai dikemukakan dewasa ini. Namun, ketika teori yang mentereng itu tak jua berhasil, bahkan iming-iming remunerasi pun berujung pada semakin maraknya praktik penilapan uang rakyat. Kini, apa yang disampaikan Thawus menjadi menarik untuk direnungkan kembali.


Dari teladan Rasulullah SAW dan khulafaurrasyidin RA, paling tidak ada tiga kriteria orang baik yang membuatnya layak diamanahi suatu jabatan. Pertama, ia tidak terlalu berambisi merengkuh jabatan itu, apalagi sampai menghalalkan segala cara.

Dalam sebuah hadis sahih dari Abu Musa al-Asy'ari, Rasulullah SAW bersabda, ''Demi Allah, aku tidak akan menyerahkan suatu jabatan kepada orang yang memintanya atau berambisi mendapatkannya.'' (HR Muslim).

Sebab, ketika seseorang sampai menghalalkan segala cara untuk memperoleh suatu jabatan, bisa dipastikan ia akan sulit berlaku amanah. Alih-alih diharapkan berkorban untuk kesejahteraan rakyat, ia justru akan sibuk mengembalikan modal yang pernah dikeluarkannya, memperkaya diri, dan mencari prestise lewat jabatan yang diemban.

Kedua, ia taat beribadah dan memiliki relasi sosial yang baik. Ketika Umar bin Khattab RA mengangkat Nafi' bin al-Harits sebagai gubernur Makkah, Nafi' memilih Ibnu Abza untuk mengepalai masyarakat yang tinggal di daerah lembah dekat Makkah.

Padahal, Ibnu Abza hanyalah bekas budak di komunitas tersebut. Saat Umar bin Khattab mengonfirmasi hal itu, Nafi' menjawab, ''Ia memang bekas budak, tetapi ia hafal Alquran, paham masalah faraidl (waris), dan sering memutuskan persoalan masyarakat dengan adil.'' (HR Ahmad). Maka, Umar pun memuji pilihan Nafi' karena melihat kapabilitas dan tingkat akseptabilitas Ibnu Abza.

Ketiga, ia adalah pribadi yang sederhana dalam kesehariannya. Sebab, hanya pejabat dengan gaya hidup yang sederhanalah yang bisa imun (tahan) dari godaan kemewahan dunia. Sebaliknya, gaya hidup mewah sangat potensial menjerumuskan seorang pejabat untuk melakukan korupsi walaupun telah dimanjakan dengan gaji dan remunerasi yang lebih dari cukup. Padahal, Rasulullah SAW telah menegaskan bahwa pejabat yang curang dan korup tidak akan pernah mencium wangi surga (HR Bukhari dan Muslim). Allahumma qad ballaghtu. Wa Allahu A'lam.

Minggu, Mei 09, 2010

MARI BERGABUNG DENGAN GP NTT

Gema Pembebasan adalah organisasi mahasiswa dan pemuda Islam. Gema Pembebasan dibentuk 28 Februari 2004 di Auditorium Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia. Saat itu juga diresmikannya Website Gema Pembebasan dengan alamat http://www.gemapembebasan.or.id yang menjadi sarana opini ide-ide Gema Pembebasan. 
Setelah terbentuk, organisasi ini menyebar di Indonesia mulai tingkat pusat hingga perguruan tinggi dengan struktur baku Pengurus Pusat (PP), Pengurus Wilayah (PW), Pengurus Daerah (PD) dan Pengurus Komisariat (PK). Kini kami hadir di NTT. Bersama kami, ayo para mahasiswa, kita terus berjuang demi Indonesia yang lebih baik!
Bantu kami bertahan dan menjadi lebih baik. Semua perjuangan kami tulus dipersembahkan untuk izzul Islam wal muslimin. Bergabunglah bersama kami, wahai seluruh mahasiswa putera dan puteri Islam di NTT. Dengan adanya form pendaftaran secara online, kini kran rekrutmen dibuka selebar-lebarnya. 
Kini, Anda bisa mengakses berita dan menjadi anggota Gema Pembebasan kapanpun dan dimanapun tanpa susah payah. Cukup dengan mengisi form pendaftaran di bawah ini, kemudian tekan submit dan biodata Anda akan langsung masuk ke bank data kami. Anda akan kami hubungi selanjutnya.

Sabtu, Mei 08, 2010

WANITA CEMERLANG DUNIA



Panggung peradaban Islam, tak hanya dominasi laki-laki. Perempuan, muncul pula memberikan kontribusi. Mereka, menunjukkan kecemerlangan pemikirannya dalam beragam bidang. Hal ini, telah bermula sejak zaman Nabi Muhammad dan para sahabatnya saat merintis masyarakat berperadaban.

Salim T S Al Hassani, profesor emiritus di University of Manchester, Inggris, dalam tulisannya, 'Women's Contribution to Classical Islamic Civilisation: Science, Medicine and Politics', menyatakan, selain dalam bidang agama mereka juga berkiprah di bidang ilmu pengetahuan. Sejumlah perempuan memiliki kemampuan dalam bidang medis.

Kemunculan mereka terkadang dipicu oleh suatu peristiwa peperangan yang tak terelakkan. Di antara mereka ada Rufayda Al Aslamiyyah, yang mengawali kariernya merawat para tentara terluka. Ada pula nama-nama lainnya, yang menguasai matematika.

Rufayda al-Aslamiyyah

Perempuan ini sering pula dipanggil dengan nama Rufayda binti Sa'ad. Ia dianggap sebagai perawat pertama dalam lintasan sejarah Islam, yang hidup pada zaman Nabi Muhammad.
Dalam Perang Badar pada 13 Maret 624 Hijriyah, ia bertugas merawat mereka yang terluka dan mengurus personel yang meninggal dunia.

Rufayda belajar pengetahuan medis dari ayahnya, Saad Al Aslamy, yang juga seorang dokter. Ia sering membantu ayahnya mengobati pasien. Pada akhirnya, ia yang sarat pengalaman mengabdikan diri dalam bidang yang dikuasainya. Ia mewujud menjadi seseorang yang andal dalam bidangnya.

Dalam praktiknya, ia sering menjalankan keahliannya di rumah sakit lapangan berbentuk sebuah tenda. Saat itu, Nabi Muhammad memerintahkan untuk membawa anggota pasukan yang terluka ke rumah sakit lapangan tersebut. Selain kepandaian dalam bidang medis, Rufayda dikenal sebagai sosok yang empatik.

Tak hanya itu, Rufayda merupakan seorang organisatoris yang baik pula. Ia aktif mengajarkan keahliannya kepada perempuan lainnya dan menjadi seorang pekerja sosial. Biasanya, ia membantu memecahkan masalah-masalah sosial yang terkait dengan penyakit.

Shifa binti Abdullah

Lalu, muncul pula nama lain, Al Shifa binti Abdullah al Qurashiyah al'Adawiyah. Nama lain yang lekat pada dirinya adalah Laila. Kepiawaianya dalam bidang medis ditopang oleh kemampuannya dalam membaca. Sebab, saat itu banyak orang buta huruf dan tentu tak bisa mengakses pengetahuan.

Layaknya Rufayda, Al Shifa tak pelit dengan ilmu yang dimilikinya. Ia menebar ilmu medis yang ia kuasainya, meski dalam hal yang sangat sederhana. Misalnya, pengobatan terhadap gigitan semut. Kemudian, Rasulullah SAW memintanya untuk mengajarkan hal itu kepada perempuan lainnya.

Al Shifa pun multitalenta. Ia tak hanya dominan pada bidang medis. Namun, ia pun sangat terampil dalam administrasi publik dan dikenal dengan kebijaksanaannya.

Nusayba binti Harith

Nusayba binti Harith Al Ansari hadir sebagai sosok lain. Ia merawat para prajurit terluka. Ia juga seorang tabib khitan. Masa pun berjalan. Pada abad ke-15, seorang ahli bedah dari Turki, Serefeddin Sabuncuoglu (1385-1468), penulis karya tentang bedah, Cerrahiyyetu'l-Haniyye. Dia tak ragu menggambarkan secara terinci mengenai prosedur gineologi atau menggambarkan perawatan terhadap pasien perempuan.

Bukan hanya menggambarkan, namun Sabuncuoglu pun bekerja dengan para ahli bedah perempuan. Saat itu, dikabarkan rekan-rekannya di dunia Barat, malah menentang bekerja sama dengan para perempuan. Bahkan, dalam bukunya, ia menggambarkan bagaimana para ahli bedah perempuan menjalankan pekerjaannya.

Sutayta Al-Mahamli

Pakar matematika ini hidup pada paruh kedua abad ke-10. Ia berasal dari keluarga berpendidikan tinggi di Baghdad, Irak. Ayahnya, Abu Abdallah Al Hussein, menjabat sebagai seorang hakim yang juga penulis sejumlah buku, termasuk Kitab fi Al Fiqh dan Salat Al'idayn.

Sang ayah tak memandang sebelah mata Sutayta yang berjenis kelamin perempuan itu. Ia mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anaknya, bahkan mendatangkan sejumlah guru. Banyak hal yang diajarkan namun Sutayta terpikat hatinya pada matematika.

Sejumlah cendekiawan yang pernah menjadi gurunya adalah Abu Hamza bin Qasim, Omar bin Abdul-'Aziz Al Hashimi, Ismail bin Al Abbas Al Warraq, dan AbdulAlghafir bin Salamah Al Homsi. Sejumlah sejarawan, Ibnu Al Jawzi, Ibnu Al Khatib Baghdadi, dan Ibnu Katsir, memuji kemampuan Sutayta dalam matematika. Sutayta sangat menguasai hisab atau aritmatika dan perhitungan waris.

Kedua cabang matematika tersebut berkembang dengan baik di zamannya. Dalam aljabar, ia berhasil menemukan sebuah persamaan yang pada masa selanjutnya, sering dikutip oleh pakar matematika lainnya.

Bidang ilmu lain yang juga dikuasainya adalah sastra Arab, ilmu hadis, dan hukum. Setelah lama bergelut dengan angka dan memberikan kontribusinya dalam bangunan peradaban Islam, akhirnya Allah SWT memanggilnya. Ia mengembuskan napas terakhir pada 987 Masehi.

Labana dari Kordoba

Pada masa pemerintahan Islam, Kordoba menjadi salah satu pusat peradaban. Kota ini, bahkan menjadi salah satu lumbung orang-orang berotak cerdas. Salah satunya adalah perempuan yang bernama Labana. Matematika menjadi bidang kajian yang ia kuasai.

Labana dikenal dengan kemampuannya menyelesaikan beragam masalah matematika yang sangat pelik, baik aritmatika, geometri, maupun aljabar. Saat itu, tak banyak ilmuwan laki-laki yang mampu memecahkan masalah sepelik itu. Melalui kecerdasannya, ia menuai buah manis. Ia menjadi pegawai pemerintah.

Labana menjadi sekretaris Khalifah Al Hakam II dari Dinasti Bani Ummayah. Jatuhnya jabatan sekretaris ke tangan Labana, menunjukkan khalifah tak mempetimbangkan jenis kelamin. Namun, ia lebih mementingkan kepandaian dan kemampuan yang dimiliki Labana.

Pada masa itu, sejumlah perempuan bernasib sama dengan Labana. Para perempuan yang menguasai suatu bidang, akan mendapatkan penghargaan tinggi dari pemerintah. Kalau memang bersedia, para perempuan itu mendapatkan posisi di pemerintahan.

Jumat, Mei 07, 2010

WAJIB BERSYUKUR

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya, jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Dan, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih'." (QS Ibrahim [14]: 7).

Sudah seharusnya kita sebagai hamba bersyukur dengan nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Mulai dalam kandungan ibu sampai menjadi manusia yang bisa berpikir hingga kembali pada-Nya adalah nikmat Allah yang tidak terhingga. Mulai dari kesenangan hidup, rezeki, dan kasih sayangnya yang tak pernah putus.

Akankah kita mengingkari, menentang, melanggar, dan tidak mau mengabdikan diri kepada-Nya? Dari ayat di atas, kita dapat menarik hikmah bahwa bersyukur adalah sebuah jalan untuk mencari keridhaan-Nya. Sebaliknya, bila manusia mengingkari nikmat-Nya, bersiaplah menerima azab yang sangat pedih.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus senantiasa bersyukur atas segala nikmat dan anugerah yang diberikan Allah. Kita mesti bersyukur saat memperoleh kesenangan dan bersabar saat tertimpa musibah.

Rasulullah SAW bersabda, "Perkara orang Mukmin itu mengagumkan. Sesungguhnya, semua perihalnya baik dan itu tidak dimiliki seorang pun selain orang Mukmin. Bila tertimpa kesenangan, ia bersyukur dan syukur itu baik baginya. Bila tertimpa musibah, ia bersabar dan sabar itu baik baginya." (HR Muslim No 5318).

Sesungguhnya, nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita sangat banyak jumlahnya dan tak terhingga. Semua yang diberikan itu, sekiranya suatu saat Allah menagihnya, kita tidak akan sanggup untuk membayarnya. Sebab, nikmat itu diberikannya setiap saat dan tak pernah berhenti, mulai dari bangun tidur hingga kita tertidur lagi. Alangkah pengasih dan penyayangnya Allah kepada kita, umat manusia.

Allah SWT berfirman, "Dan, Dia telah memberikanmu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan, jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)." (QS Ibrahim [14]: 34).

Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk bersyukur kepada manusia. Karena, syukur kepada manusia merupakan salah satu bentuk tanda syukur kepada Allah SWT.

"Siapa yang tidak pandai bersyukur (berterima kasih) kepada manusia, berarti ia belum bersyukur kepada Allah." Abu Isa berkata, "Ini adalah hadis hasan sahih." (HR Tirmidzi No 1877). Dengan memperbanyak syukur, manusia akan menyadari segala kelemahan dan kekurangannya di hadapan Allah. Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur.